TRIBUNNEWS.COM,BLITAR - Mengantisipasi dampak ditutupnya lokalisasi Dolly, Satpol PP Kab Blitar melakukanĀ razia di sejumlah warung remang-remang di sepanjang tepi Sungai Brantas, Desa Kembangarum, Kecamatan Sutojayan, Kab Blitar, Senin (9/6/2014).
Hasilnya, pada razia yang berlangsung sekitar dua jam itu menjaring tiga PSK. Yakni, Purwita (35), warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Wiji (38), warga Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, dan Gemi (37), warga Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung.
Ketiganya dirazia dari warung milik mbok Misri (76), warga desa setempat. Di warung itu terdapat 12 kamar, yang diakui Misri selama ini dihuni sekitar 5 PSK.
Dari tiga PSK yang terjaring razia itu, dua di antaranya adalah PSK eks Dolly.
Yakni, Purwita, dan Wiji. Mereka baru dua minggu jadi penghuni warung remang-remang tersebut setelah Dolly akan ditutup.
Saat dirazia, Purwita lagi bersama seorang tamu laki-lakinya dalam kamar. Praktis kedatangan petugas, membuatnya kaget.
Sementara, Wiji dan Gemi lagi santai di ruang
tamu.
"Saya baru sekali datang ke sini, dan baru masuk kamar ketika petugas datang sehingga belum sempat apa-apa. Tarifnya, Rp 50 ribu namun bisa saya tawar jadi Rp 30
ribu, dengan alasan buat penglaris pagi itu," ujar kakek-kakek yang kena razia saat berada dalam kamar dengan Purwita ketika dibawa ke kantor Kecamatan Sutojayan.
Mendapatkan tiga PSK, petugas Satpol PP yang dipimpin Suyanto SH, Kabid Penegakan Hukum Satpol PP Kab Blitar bergerak ke warung milik Samidi (70), yang berjarak
sekitar 3 km dari warung mbok Misri.
Namun, di warung itu tak ditemukan PSK karena lagi renovasi. Termasuk, keempat kamarnya juga lagi dicat.
"Ini lagi dicat warungnya. Anak-anak lagi pulang ke kampungnya," ujar Samidi.
Begitu juga di warung nenek Supinah (72), Desa Jegu, Kecamatan Sutojayan, petugas
juga tak mendapati PSK. Ke delapan kamar tidurnya juga kosong meski seperti bekas habis dipakai tidur.
Ditengarai petugas, kedatangannya bocor sehingga para PSK keburu kabur.
"Kami sudah lama tutup karena takut ada razia," tutur Supinah.
Suyanto mengatakan, ketiga PSK yang ketangkap itu dibawa ke kantor Kecamatan Sutojayan untuk didata identitasnya.
Selanjutnya, mereka dipulangkan ke kampung halamannya, dan dilarang ke kembali ke warung tersebut.
"Razia kali ini selain mengantisipasi pemindahan PSK Dolly juga menjelang bulan Ramadan. Sehingga razia ini akan kami lakukan sampai Ramadan," paparnya.