TRIBUNNEWSA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya harus melibatkan pengusaha yang memiliki basis usaha produksi yang menggunakan tenaga kerja dalam penutupan lokalisasi Dolly-Jarak.
"Kita merasa Pemkot Surabaya dalam proses penutupan lokalisasi Dolly-Jarak berjalan sendiri. Akibatnya Pemkot tidak mempunyai solusi selain memberi pelatihan usaha, padahal ada solusi baik memasukkan pekerja lokalisasi ke pabrik industri," kata Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Herlina Harsono Njoto, Rabu (11/6/2014).
Dijelaskan Herlina, proses penutupan lokalisasi Dolly-Jarak yang dilakukan Pemkot Surabaya selama ini hanya bertumpu pada APBD.
Padahal jika melibatkan swasta akan bisa mengurangi besarnya biaya anggaran yang harus ditanggung APBD Kota Surabaya.
"Dampaknya ya APBD yang terserap untuk rehabilitasi lokalisasi Dolly-Jarak tembus Rp 16 miliar karena tidak ada bantuan dana dari luar untuk mendukung rehabilitasi tersebut," tutur Herlina.