TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan TNI harus netral di tengah panasnya kondisi politik menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Hal itu disampaikannya dalam acara pamitan Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) IV di Bangsal Kepatihan, Rabu (11/6).
"Panglima TNI dan undang-undang sudah mengamanatkan TNI Polri itu netral. Ya harus netral. Sudah kewajiban atasan untuk menekankan itu pada bawahannya," amanat Gubernur kepada para taruna tersebut.
Menurut HB X, momentum Pilpres 2014 ini haruslah jadi penanda awal pengabdian para TNI Polri pada bangsa dan negaranya, hingga saat mereka pensiun.
Beberapa kali HB X berbincang dengan para pensiunan TNI, mereka mengaku masih memegang sapta marga sumpah prajurit.
Artinya, komitmen itu harus terus dipegang meskipun masa tugasnya berakhir.
"Kalau sering di politik malah larut," kritik Gubernur yang juga bertahta sebagai Raja Keraton Kasultanan Yogyakarta ini.
Menanggapi hal itu, Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsekal Muda TNI Tabri Santoso mengaku terus menekankan konsep netralitas TNI itu para tarunanya.
Sebagai seorang prajurit, para taruna ini haruslah fokus pada ketugasannya.
"Fokus soal menjalankan tugas tugas. Fokus mengabdi," ucap Tabri usai acara pamitan Taruna di Bangsal Kepatihan.
Pagi itu, ada 104 orang Taruna Tingkat IV yang akan mengakhiri masa pendidikannya di AAU.
Akhir masa pendidikan akan ditandai dengan upacara penutupan pendidikan dan wisuda sarjana pada 17 Juni 2014.
Selanjutkan mereka akan dilantik dan diambil sumpah menjadi perwira angkatan udara bersama-sama dengan rekan dari Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Angkatan Laut (AAL pada 26 Juni 2014 oleh Presiden RI di Akedemi Angkatan Udara Yogyakarta.
"Selama empat tahun menjalani pendidikan, para Taruna ini juga berbaur menjadi bagian masyarakat Yogyakarta. Karenanya kami ingin pamitan dengan Gubernur DIY," papar Tabri di hadapan Gubernur dan raturan taruna yang hadir. (esa)
Sultan HB X : TNI Harus Netral
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger