TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut mulai menyerentakkan jadwal penanaman padi di seluruh kawasan pertaniannya. Hal ini dilakukan untuk memutus siklus perkembangan hama tikus yang kerap merusak sawah dan diprediksi kembali mencapai puncaknya tahun ini.
Aksi ini dimulai dengan kegiatan Komando Gerakan Pengendalian Hama Tikus Bersama TNI Mendukung Ketahanan Pangan Nasional di Kecamatan Pangatikan, Kamis (12/6).
"Dengan pola tanam yang serentak, siklus makan dan perkembangbiakan tikus akan terputus. Kalau pola tanam tidak serentak, habis di petak yang satu, tikus pindah ke petak yang lain. Pembasmian tikus memang tidak bisa dilakukan perorangan," kata Komandan Korem 062 Tarumanagara, Kolonel Inf Besar Harto Karyawan, di sela kegiatan.
Pemberantasan hama tikus, kata Danrem, akan didorong oleh para Bintara Pembian Desa (Babinsa). Kelompok- kelompok tani pun akan melakukan pemberantasan hama tikus dengan serentak. Dalam pemberantasan ini, katanya, lebih baik menggunakan bahan alami, bukan racun atau pestisida.
Bupati Garut Rudy Gunawan didampingi Kepala Dinas Hortikultura dan Tanaman Pangan Tatang Hidayat, mengatakan berdasarkan data terakhir selama 2014, tercatat 1.056 hektare sawah di Garut rusak akibat hama tikus.
"Berdasarkan siklusnya, lima tahun sekali, hama tikus berkembang pesat mencapai puncaknya. Dan kini puncak persebaran hama tikus pertepatan dengan tahun 2014. Makanya, kami mencoba memutus siklusnya sekarang," katanya.(sam)
Di Garut, Babinsa Ikut Berantas Tikus
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger