Laporan Wartawan Tribun Batam, Thomm Limahekin
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Tenggelamnya kapal yang memuat 97 warga negara Indonesia (WNI) di Selat Malaka saat sedang berlayar dari Malaysia, Selasa (17/6/2014) malam menjadi perhatian Basarnas di provinsi perbatasan saat ini.
Kendati musibah itu terjadi di perairan Malaysia, Basarnas di provinsi perbatasan diharapkan untuk tetap melakukan pemantauan terhadap korban yang bisa saja hanyut ke perairan Indonesia.
"Musibah itu terjadi di perairan Malaysia. Saat ini musibah tersebut tengah ditangani pemerintah Malaysia. Namun, kami diimbau oleh Basarnas Pusat untuk terus memantau di perairan perbatasan. Sebab, bisa saja para korban dibawa arus masuk ke perairan kita," ungkap Abdul Hamid, Kepala Basarnas Tanjungpinang, Rabu (18/6/2014) sore.
Hamid menambahkan, pihaknya akan melakukan penyisiran di sepanjang perairan Kepri khususnya di daerah perbatasan. Penyisiran serupa pun akan dilakukan oleh Basarnas dari Pekanbaru, Medan dan Aceh.
"Kapal itu hendak berlayar dari Malaysia ke Indonesia. Ia tenggelam di perairan Malaysia. Jadi, kami belum tahu, apakah kapal itu bermuatan TKI Bermasalah atau tidak. Yang jelas tugas kami adalah melakukan penyisiran di sepanjang perairan perbatasan," tandas Hamid.
Dari informasi yang dikumpulkan Tribun Batam (Tribunnews.com Network), kapal tersebut berlayar dari Malaysia dengan membawa 97 penumpang yang terdiri dari para pria, ibu-ibu dan anak-anak. Dari jumlah penumpang yang ada, baru 31 orang saja yang dipastikan sudah selamat. Sedangkan 66 penumpang lainnya belum diketahui dan sedang dicari.
Musibah tenggelamnya kapal ini menuai tanda tanya sejumlah masyarakat Tanjungpinang. Kebanyakan warga spontan berpikir bahwa 97 WNI yang berlayar pulang ke tanah air itu adalah TKI bermasalah yang sering dipulangkan ke Indonesia melalui pelabuhan laut Tanjungpinang.
Namun, hal tersebut lalu dibantah oleh Iskandar, staf Satgas Pemulangan TKI Bermasalah di Tanjungpinang. Menurutnya, selama 2 hari terakhir, tidak ada jadwal pemulangan TKI bermasalah dari Malaysia ke Tanjungpinang. Pemulangan itu baru akan terjadi Jumat (20/6/2014) mendatang. (tom)