TRIBUNNEWS.COM, BALI - I Kadek Sutrisna, warga Dusun Gembalan, Desa Selat, Kabupaten Klungkung, kaget melihat bungkusan hitam dengan bau amis menyengat saat pergi ke kebun untuk membungkus buah nangka, Selasa (17/6/2014) sekitar pukul 10.30 Wita.
Karena penasaran, Sutrisna memukul-mukul bungkusan yang ditemukan di pinggir jalan raya Bukit Jambul, Klungkung itu. Ia kemudian membukanya.
Alangkah kagetnya, ternyata dalam bungkusan itu berisi kepala manusia berlumuran darah.
Laki-laki paruh baya itu pun ketakutan. Sutrisna yang bekerja sebagai petani ini langsung lari dan menyampaikan perihal penemuan tersebut kepada orang tuanya serta warga sekitar.
Penemuan potongan kepala dan juga bokong yang berjarak sekitar enam meter dari lokasi tanah milik Pedanda Istri Geriya Pidada, Klungkung, yang digarap oleh I Nyoman Gomboh (51) itu kemudian dilaporkan ke kantor polisi.
"Bungkusan di bawah pohon nangka itu baunya menyengat sekali," ujar Sutrisna menuturkan peristiwa penemuan yang menggegerkan warga Klungkung itu. Diperkirakan korban meninggal kurang dari delapan jam setelah ditemukan.
Warga berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan potongan tubuh manusia, yang berjarak sekitar 100 meter dari objek wisata Bukit Jambul, itu.
Personel dari Polres Klungkung dan Polsek Kota Klungkung sempat terhambat oleh kerumunan warga.
Potongan organ itu dibungkus tas kampil dan tas kresek hitam. Yang mengerikan, saat diperhatikan seksama pada telinga, hidung, dan mulut sudah dipotong dan kondisinya dirusak, demikian juga kedua mata hilang.
Setelah dilakukan penelusuran dengan mengerahkan anjing pelacak, pihak kepolisian masih menemukan potongan tubuh lain di TKP kedua yakni satu tas kresek warna hitam yang berisi tulang tangan, telapak kaki, dan beberapa potong tulang (dagingnya sudah habis).
Selanjutnya ditemukan lagi di TKP ketiga, satu tas kresek yang dibungkus karung plastik yang berisi potongan dada (sudah dikuliti, namun dagingnya masih ada) dan tulang kaki di Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Dari TKP pertama ke TKP kedua berjarak sekitar 400 meter. Dari TKP kedua ke TKP ketiga berjarak 200 meter (dari arah Karangasem di kiri jalan masuk wilayah Polsek Rendang Karangasem).
Seluruh potongan tubuh tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Klungkung, kemudian dibawa lagi ke RSUP Sanglah untuk kepentingan autopsi. "Kasus ini sangat sadis, pelaku menguliti korbannya untuk menghilangkan jejak," kata Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudatni Wirawati kepada Tribun Bali.
Kasusnya kini dalam penyelidikan pihak Polres Klungkung dan sampai saat ini belum diketahui identitas korban. "Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Karangasem melalui Polsek Rendang terkait kasus ini," ujar Sri Yudatni.
Demikian juga mengenai jenis kelamin, Sri Yudatni belum bisa memastikan karena potongan kepala korban sulit dikenali. Dia menduga korban disiksa terlebih dulu sebelum dibunuh.
"Lantaran kasus ini tergolong luar biasa diduga mutilasi, kami menyebar informasi ke jajaran kepolisian lainnya untuk bersama-sama bisa mengungkap kasus ini," ujar Sri Yudatni.
Pihak Polres Klungkung mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melaporkan ke pihak kepolisian terdekat. "Atau bisa datang ke Polres Klungkung dengan membawa foto keluarga yang hilang tersebut," kata Sri.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap dua potongan tubuh korban di RSU Klungkung oleh dr I Gusti Ngurah Agung Manik Rucika, temuan tersebut dinyatakan sebagai berikut.
1. Pinggul tanpa klulit dan organ dalam
2. Kepala :
- Rambut terpotong pendek tidak beraturan.
- Pelipis tidak ada/robek :
Kiri robek 4x3x1 dan kanan robek 5x4x1
- Mata keduanya tanpa bola mata.
- Telinga keduanya terpotong:
Kiri robek 5x4x2 dan kanan 10x7x2
- Hidung dalam keadaan terpotong dgn luka 5x5
- Pipi kiri 6x6x1 dan kanan 17x6x1
- Bibir atas dan bawah tidak ada dgn luka bibir atas 5x3x2 dan bawah 6x5x2
- Dagu tidak ada dengan luka 6x5x2.
Gempa Terkini Senin 5 Februari 2024 Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Kekuatan Getaran
Gempa Terkini Minggu 14 April 2024 Pagi Guncangan Baru Saja Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudonya
Gempa Bumi Terkini Senin 19 Februari 2024 Pagi, Guncangan Baru Terjadi, di Sini Lokasi dan Magnitudo