News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BPOM Temukan Ratusan Makanan Kedaluwarsa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung memusnahkan obat tradisional, kosmestik, dan makanan ilegal, Senin (18/2/2013). Pemusnahan obat tradisional, pangan, dan kosmetik yang bernilai Rp 1,23 miliar tersebut rinciannya yaitu 39 item obat tradisional mengandung bahan kimia bukan obat dan tanpa izin edar sebanyak 43.400 pieces, 71 item kosmetik tanpa ijin edar sebanyak 18.000 pieces, dan 6 item pangan kadaluwarsa sebanyak 800 pieces. TRIBUN LAMPUNG/PERDIANSYAH

TRIBUNNEWS.COM,BANTUL - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko yang ada di Kecamatan Pajangan, Bantul, Selasa (1/7/2014) sejak pukul 10.00 tadi.

Dalam sidak tersebut, ditemukan ratusan makanan yang sudah kedaluwarsa.

Tidak hanya makanan, BPOM yang didampingi petugas Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul juga menemukan kosmetik tiruan dari merek Ponds yang tidak memiliki izin edar.

Ety Rusmawati, Ketua Tim Sidak untuk Kabupaten Bantul mengatakan, BPOM telah mendatangi tiga toko yang ada di kawasan tersebut.

Di antara tiga toko itu, BPOM menemukan banyak barang kedaluwarsa di toko kedua yang berlokasi di Guwosari.

Barang kedaluwarsa yang ditemukan berjumlah 42 jenis.

Sementara di toko pertama, BPOM menemukan delapan jenis barang kedaluwarsa.

Kemudian di toko ketiga yang juga berada di Guwosari hanya ditemukan satu buah makanan sachet kedaluwarsa serta satu makanan kaleng yang sudah rusak kemasannya.

"Sementara ini yang kita temukan berjumlah 53 jenis. Kami belum dapat memastikan mau berapa toko lagi karena kalau temuannya banyak, proses sidaknya juga lama," kata Ety, Selasa (1/7/2014).

Jumlah barang-barang yang sudah kedaluwarsa pada sidak tersebut mencapai ratusan.

Ada pula makanan ringan seperti krupuk yang mengandung pewarna rhodamin.

Menurut Ety, banyaknya barang kedaluwarsa yang ditemukan di toko pertama karena manajemen yang kurang bagus.
Barang-barang yang sudah lama (mendekati kedaluwarsa) justru ditumpuk oleh yang baru dan tidak dicek karyawan.

"Bahkan yang sudah kedaluwarsa di tahun 2012 itu ada," tambah Ety.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini