News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lokasi Pasar Tumpah di Malang Rawan Macet

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan roda dua dan empat terjebak macet saat menuruni fly over Pasupati sebelum memasuki kawasan Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (16/6/2013). Pasar tumpah setiap Minggu di sekitar Lapangan Gasibu kerap menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan yang melalui kawasan tersebut. Hal itu akibat banyak pedagang yang meluber berjualan hingga ke trotoar dan jalan, hingga pejalan kaki terpaksa harus berjalan di badan jalan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, MALANG- Titik kerawanan kemacetan di Kabupaten Malang ada di tiga titik. Yaitu di ruas jalan Lawang-Singosari Km 70-71. Lokasinya di Jl Thamrin, depan Pasar Lawang.

Serta di depan Pasar Singosari (depan Pasar Singosari) Km 77-79. Sedang di ruas jalan Malang-Batu ada di Jl Sengkaling Km 9-10 (Malang-Pujon). Serta di Pakisaji-Kepanjen, yaitu depan Pasar Kepanjen Jl A Yani dan Jl Raya Talangagung, Kepanjen (jembatan Metro).

"Untuk di ruas Lawang-Singosari karena ada pasar tumpah, volume lalin tinggi serta masih adanya parkir di badan jalan," jelas Untung Sudarto, Kabid Angkutan dan Lalu Lintas Dishubkominfo Kabupaten Malang, Selasa (22/7/2014).

Sedang di Sengkaling, potensi kemacetan terjadi karena ada objek wisata, volume lalin tinggi, parkir dan menyeberang tidak pada tempatnya.

Sedang di Jalan Raya Talangagung karena karena volume lalin tinggi, jalan menikung tajam serta ada ketinggian bahu jalan yang tidak rata dengan badan jalan.

Sementara itu, terkait jalan alternatif untuk ruas Lawang-Singosari meliputi Sumberwaras-Sumberwuni-Bedali. Kemudian Patal-Pasar Lawang, Rogonoto-PJR (Singosari) dan Tumapel-Kertanegara.

Sedang untuk ruas Malang-Kepanjen, ada jalan altenatif yaitu Ngadilangkung-Jalibar-Ngadilangkung. Kemudian Bagong-Dilem-Sukun serta Pakisaji (puskesmas Pakisaji)-Karangduren-Ketapang-Kepanjen.

Sementara Dishubkominfo mencatat pada 2013 ada 27 kasus laka selama masa angkutan Lebaran. Sedang pada 2012 ada 24 kasus laka. Sehingga terjadi kenaikkan laka 12,5 persen.

Sementara korban meninggal dunia (MD) ada dua pada 2012 dan 2013. Sementara luka ringan pada 2012 ada 47 orang dan pada 2012 ada 44 orang atau turun 0,06 persen.

Jumlah kerugian material pada 2012 Rp 31 juta dan Rp 11,5 juta pada 2013. Sementara itu, volume arus lalin di ruas jalan Lawang-Singosari diprediksikan naik 10 persen pada Lebaran tahun ini.

Roda dua dipredisikan sebanyak 589.306 buah pada arus mudik. Sedang arus balik menjadi 732.407 buah. Sementara roda empat (penumpang dan barang) pada arus mudik diperkirakan sebanyak 270.000 buah dan arus balik menjadi 390.150 buah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini