TRIBUNNEWS.COM,MALANG- Dishubkominfo Kabupaten Malang dan Satlantas Polres Malang bekerja sama memeriksa kelayakan bus angkutan Lebaran di Terminal Talangagung di Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (24/7/2014).
Beberapa bus yang masuk terminal langsung dihentikan petugas untuk melihat kondisinya. Seperti PO Bagong, PO Tentrem dan PO Rukun Jaya.
Setiap diperiksa kendaraannya, kondektur dan sopir bus kemudian turun. Petugas gabungan kemudian melihat kelengkapan surat-surat.
"Surat-suratnya sudah lengkap. Jangan lupa memasang tarif ya biar penumpang tahu," pesan petugas kepada kondektur dan sopirnya.
Selain itu, petugas juga melihat di kaca bus PO Tentrem tidak dipasang stiker kendaraan laik jalan sebagai armada Lebaran.
Pengakuan mereka, bus tidak pernah masuk garasi. Tapi sebagai bus cadangan di terminal. Mereka juga diminta untuk menunjukkan palu dan kotak P3K sebagai kelengkapan.
Untuk kesehatan, sopirnya menjalani pengukuran tekanan darahnya oleh Dokkes Polres Malang.
Moh Darwis, Plt Kadishubkominfo Kabupaten Malang menyatakan pihaknya hanya memeriksa kelaikkan kendaraan yang melintasi wilayahnya.
"Kami memang sudah melakukan pemeriksaan di garasi-garasi PO dan sudah memberi stiker. Tapi ada yang tidak terpantau oleh kita," jelas Moh Darwis kepada Surya Online.
Terbukti ketika ada pemeriksaan di Terminal Talangagung, ternyata masih ada yang terlewat. Terpisah, AKP Bobby Adimas Candra Putra, Kasat Lantas Polres Malang menambahkan pemeriksaan armada lebaran untuk keselamatan para pemudik.
"Kami menghimbau jika ada pengemudi ugal-ugalan dan mengantuk untuk diinformasikan ke pos terdekat. Yang tahu kondisi pengemudi kan penumpang," jelasnya di sela kegiatan itu.
Menurutnya, penyebab laka bisa juga karena faktor pengemudi selain faktor kelaikan kendaraan. Dari pemeriksaan tensi darah, ada sopir yang tekanan darahnya mencapai 200 atau diatas batas normal.
Ternyata penyebabnya karena ia bekerja mulai jam 05.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Karena kelelahan, maka tekanan darahnya meningkat.