Laporan Wartawan Pos Kupang, Thomas Duran
TRIBUNNEWS.COM, SOE - Hasil pemeriksaan terhadap bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Timor Tengah Selatan (TTS), Meriyani Lulan, diketahui organisasi itu menerima dana bantuan sosial (Bansos) tahun anggaran 2010 sebesar Rp 330 juta. Dana itu untuk biaya operasional dan pekan olahraga daerah (Porda) tingkat Provinsi NTT.
"Saya sudah periksa bendahara KONI TTS. Hasil pemeriksaan sementara tahun 2010, KONI TTS menerima dana bansos RP 330 juta. Rinciannya, Rp 30 juta untuk biaya operasional, dan Rp 300 juta untuk kegiatan Porda. Masa dana bansos untuk porda," jelas Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasis Pidsus) Kejari SoE, Arry Verdiana, S.H, di ruang kerjanya, Rabu (23/7/2014).
Arry menjelaskan, sebelum memeriksa bendahara KONI, pengurus Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), pihaknya sudah memeriksa Bendahara Yayasan Perguruan Tinggi (PT) SoE, Gred Daniel.
"Hasil pemeriksaan itu, RSIA menerima dana Rp 200 juta untuk kepentingan pelayanan. Sebelumnya kami sudah memanggil pihak Universitas Nusa Cendana Kupang, salah satu lembaga penerima dana Rp 250 juta, untuk memberikan klarifikasi, namun tidak hadir. Hari ini kami panggil pengurus Sanggar Suara Perempuan (SSP), namun belum ada konfirmasi. Kami tetap menunggu untuk melakukan pemeriksaan. Jika tidak memenuhi panggilan, kami akan mengirimkan panggilan kedua," katanya.
Untuk Yayasan PT SoE, bendahara menjelaskan, bantuan yang diperoleh dari Pemkab TTS langsung kirim kepada manajemen Unversitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
"Yayasan PT SoE memiliki perjanjian kerja dengan Satya Wacana," ujar Arry.
Selain itu, lanjut Arry, Gred mengaku ada bantuan bansos sejak tahun 2006, namun data dan total bantuan yang diterima belum diserahkan.
"Dia baru menyerahkan data 2010 yang sebagai obyek penyidikan. Data lain belum disiapkan sehingga total dana yang diterima belum diketahui," kata Arry.
Total dana bansos di TTS tahun 2010 sebesar Rp 4,4 miliar dan tahun anggaran 2011 Rp 6,2 miliar. Dengan demikian, total dana bansos dua tahun anggaran itu Rp 10,6 miliar.