TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, mengumpulkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Polri, TNI, dan tokoh masyarakat di Hotel Trio Indoah 2 Kota Malang, Rabu (13/8/2014).
Pertemuan tersebut untuk membendung masuknya aliran radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kota Malang.
Kota Malang rawan dimasuki paham radikal karena banyak lingkungan kampus dan pelajar.
Kepala Bakesbangpol Kota Malang, J Hartono mengatakan, Gubernur Jatim telah mengeluarkan Pergub Nomor 51 Tahun 2014 terkait pelarangan berkembangnya paham ISIS di Jatim.
Maka dari itu, Bakesbangpol menggandeng aparat dan semua lapisan masyarakat untuk membendung masuknya paham ISIS di Kota Malang.
"Kami minta masyarakat agar segera melapor jika melihat aktivitas ISIS di Kota Malang," kata Hartono.
Dikatakannya, Kota Malang rawan dimasuki paham radikal. Persoalannya banyak kampus di Kota Malang.
"Rencananya, kami juga melakukan sosialisasi ke mahasiswa dan pelajar yang ada di Kota Malang," ujarnya.
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Latihan Soal & Kunci Jawaban Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Informatika dan Keterampilan Generik
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Chamzawi mengakui banyak kelompok radikal yang masuk ke Kota Malang.
Masuknya kelompok radikal tersebut lewat mahasiswa.
Untuk itu perlu ada tindakan untuk mengantisipasi masuknya kelompok radikal di mahasiswa dan pelajar.
"Posisi mahasiswa masih blank, jadi mudah dimasuki paham radikal. Makanya kami juga akan melakukan sosialisasi ke mahasiswa dan pelajar," ujarnya.