TRIBUNNEWS.COM,BANYUWANGI- Maraknya aktivitas gerakan radikal seperti negara Islam Irak Syiria (ISIS) membuat aparat kepolisian di Banyuwangi mengelar razia di rumah-rumah kos.
Rabu (13/8/2014) siang, Polsek Giri bersama Satpol PP melakukan sejumlah pemeriksaan kelengkapan administrasi penghuni kost.
Ada lima rumah kos besar (lebih dari 20 kamar) yang dikunjungi, yakni di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Jalan Agus Salim, Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Kusuma Bangsa dan Jalan Mawar.
Namun karena razia dilakukan siang hari, tidak banyak penghuni kost yang bisa diperiksa identitasnya maupun kamarnya.
"Semua kebanyakan kerja dan sekolah, jadi memang sepi," terang Wati, penjaga kos di Jalan Panglima Sudirman.
Polisi pun tak mendapati hal yang mencolok dalam razia ini.
Di kos jalang Panglima Sudirman, polisi hanya mendata lima orang pelajar pria dan satu pelajar putri yang kebetulan berada disebuah kamar.
Pemeriksaan di kamar-kamar juga tidak ditemukan hal-hal mencurigakan, seperti pamflet, buku, vcd yang mengarah pada gerakan radikalisme.
"Pelajar-pelajar ini akan kami data di kantor," kata Kapolsek Giri, Ipda Mujiono.
Mujiono menambahkan, razia akan terus dilakukan mengingat rumah untuk usaha kost di Kecamatan Giri sangat banyak.
Adapun kegiatan ini dilakukan untuk mencegah masuknya orang asing yang mungkin terkait dengan aktivitas ISIS.
"Ini akan kami teruskan (razia). Sekaligus melakukan pendataan berapa jumlah rumah kost dan penghuninya. Pemilik kost juga akan kami panggil," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan, pihaknya akan mengiatkan pemantauan dan penyelidikan terkait adanya gerakan radikal ISIS.
Beberapa kegiatan juga dilakukan untuk mengeliminir tumbuhnya gerakan radikal, komunisme dan separatisme.
"Kami sudah melakukan kegiatan pembinaan di sekolah-sekolah, dan itu akan kami lanjutkan untuk menjaga dan memberi pengertian kepada pelajar mengenai bahaya gerakan ISIS dan gerakan radikal lainnya," kata Kapolres.