TRIBUNNEWS.COM.GARUT, - Sebuah perusahaan Belanda tertarik dengan produksi susu sapi di Kabupaten Garut. Bersama Pemerintah Kabupaten Garut, perusahaan ini pun menjajaki rencana pembuatan pabrik keju di daerah berjuluk "Swiss van Java" tersebut.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan perusahaan Belanda ini berencana mengembangkan industri pengolahan susu menjadi keju di Garut melalui PT Karya Titan. Perusahaan ini tertarik dengan kualitas susu sapi di Garut.
"Syaratnya, ada kepastian bahan baku pembuatan keju, yakni susu sapi sebanyak minimal 25 ribu liter per hari. Kami akan tanda tangani MoU untuk memastikan susu perahnya dengan kualitas baik," kata Bupati setelah menerima kunjungan PT Karya Titan di Pendopo Garut, Kamis (14/8/2014).
Bupati mengatakan akan membuat sentra sapi perah baru di Garut untuk meningkatkan produksi susu. Selama ini, sentra sapi perah terpusat di Kecamatan Cikajang dan telah dikontrak perusahaan susu sapi nasional. Karenanya, pengembangan akan dilakukan di Kecamatan Cilawu, Cigedug, dan Cisurupan.
Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut, Dida Kardiana, mengatakan dari 60 ribu liter susu yang dihasilkan 47 ribu sapi perah di Garut, 40 ribu liter di antaranya telah disalurkan oleh koperasi ke perusahaan susu nasional dan sudah dikontrak.
"Hanya kurang dari 20 ribu liter yang dihasilkan dan masih tercecer, tidak disalurkan ke koperasi. Inilah yang akan kami salurkan untuk diolah jadi keju, kebanyakan ada di Cisurupan dan Cigedug. Harganya pun dibeli lebih mahal. Kalau biasanya Rp 5.000 per liter, kini menjadi Rp 5.500 per liter," katanya.
Peternakan susu sapi perah di Garut, katanya, berusia 35 tahun. Sudah seharusnya Garut punya pabrik pengolahan susu menjadi keju atau mentega. Pabrik pengolahan keju rencananya didirikan di Cilawu dengan luas mencapai 40 hektare. (sam)