TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO-Tim penggalian (eskavasi) Balai Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto dikagetkan dengan adanya kerangka manusia di dalam sumur persegi yang ada di puncak Candi Nongkodono atau di bawah pohon beringin yang mati tepat di atas sumur Candi Nongkodono itu.
Kerangka manusia itu bukan merupakan manusia purba. Selain itu, diperkirakan kerangka manusia ini, ditanam dibawah pohon beringin itu sekitar 50 tahun silam.
Penemuan kerangka manusia di lokasi penggalian tepat di halaman SMP Negeri I Kauman, RT 01, RW 01, Dusun Candi, Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman itu menyedot perhatian warga sekitar.
Kendati demikian, tidak ada yang memastikan kerangka mayat siapa yang dikubur di sumur Candi Nongkodono dibawah Pohon Beringin yang menutupi bangunan puncak candi itu.
"Usai kami temukan puluhan serpihan pecahan tembikar, kami temukan batu bata ompak, serta empat anak tangga sebagai pintu masuk candi. Proses penggalian secara horizontal sudah selesai. Hasilnya, bentuk bangunan Candi Nongkodo terbuat dari tumpukan batu bata kuno. Tetapi, saat pohon beringin raksasa kering di puncak candi dirobohkan dibawahnya kami temukan sumur bentuknya persegi. Ini jelas candi," terang Ketua Tim Penggalian BPCB Trowulan, Nugroho Arjo Lukito kepada Surya, Rabu (20/8/2014).
Akan tetapi, kata Nugroho pihaknya mengaku senang lantaran hasil penggalian sudah menunjukkan itu bangunan candi yang dilengkapi dengan sumur. Namun di tengah bentuk candi Batu Bata itu, di dalam sumurnya ditemukan kerangka manusia yang dikubur sedalam 6 sentimeter.
"Diluar penemuan piranti batu ompak, patung dan lainnnya, kami juga menemukan kerangka manusia di bawah pohon beringin kering di puncak candi. Saat kami bongkar ternyata di dalam sumur ada kerangka mayat manusia," imbuhnya.
Seketika itu, kata Nugroho pihaknya langsung memindahkan kerangka mayat itu. Upaya itu, sebagai bentuk penghormatan kepada mayat yang ditemukan tim penggali.
"Kerangka mayat manusia itu langsung dikafani untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Nongkodono. Dugaan kami kerangka mayat manusia itu sengaja ditanam (di kubur) dalam sumur candi sebelum ada pohon beringin. Kerangka mayat itu berusia di atas 50 tahun tetapi bukan kerangka manusia purba," tegasnya.
Sementara, Nugroho menduga mayat itu, merupakan mayat yang diduga dibuang saat Gerakan G 30 S PKI dahulu. Sayangnya, kalangan sesepuh dan orang tertua di Nongkodono tidak ada yang tahu kalau ada mayat di Sumur Candi.
"Kami belum pernah mendengan ada orang dikubur dibawah pohon beringin raksasa itu. Apalagi, kondisi tulang belulang sudah mulai rapuh. Sekarang lengan kiri dan kanan bawah belum kami temukan. Panjang kerangka sekitar 1 meter terkubur di kedalaman sekitar 60 sentimeter," pungkasnya.