TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Warga Desa sekitar Kawasan Industri Maspion (KIM) Gresik, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik,Jawa Timur mendatangi kantor Kecamatan untuk menuntut Camat dan managemen KIM menemui massa, Rabu (20/8/2014).
Ratusan massa yang datang dari Desa sekitar KIM Gresik yaitu Desa Manyar Sidomukti, Manyar Sidorukun dan Manyarrejo.
Tuntutan mereka hanya ingin warga di tiga Desa sekitar KIM dipekerjakan di perusahaan-perusahaan yang ada di KIM.
Dalam pertemuan di Kantor Kecamatan tersebut hadir Koordinator KIM Gresik Joko Soetya dan beberapa perusahan di KIM Gresik.
Beberapa permasalahan yang disampaikan perwakilan tiga Desa sekitar KIM diantaranya bahwa perusahaan di KIM dan termasuk PT KIM jarang membantu tempat ibadah di Desa Manyar komplek, yaitu Manyarrejo, Manyar Sidorukun, Manyar Sidomukti.
Sampai saat ini perusahan-perusahaan di KIM masih kurang 30 persen menampung tenaga kerja dari tiga Desa di Manyar komplek.
"Termasuk pembangunan saluran air gudang kurang baik dan daerah hijau di KIM juga kurang, sehingga polusi udara dan bau tidak sedap mencemarai Manyar komplek," kata Rosidi, Koordinator unjuk rasa warga Manyar komplek.
Permasalahan lain yang disampaikan perwakilan warga Manyar komplek yaitu, anggaran Corporate social responsibility (CSR) yang disampaikan selama ini belum jelas diberikan ke masyarakat yang mana?
"Kita mengedarkan proposal untuk minta bantuan hanya diberi Rp 100.000. Mengenai masalah tenaga kerja harus direspon dengan baik. 250 sampai 300 orang di Manyar komplek sampai 15 Sepember harus dipekerjakan semu dari berbagai disiplin ilmu," kata Samsudini, perwakilan warga Desa Manyar komplek. Camat Manyar, Jairudin, bersedia menyampaikan aspirasi masyarakat yang unjuk rasa.
"Jangan sampai warga Manyar tidak ada yang bekerja. Intinya keinginan saudara disetujui," kata Jairudin untuk meredam emosi warga.