TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Suasana haru menyeruak saat Wakil Bupati (Wabub) Banjar, HA Fauzan Saleh berpamitan kepada keluarga dan mertuanya, Jumat (22/8/2014).
Dia pamit untuk memenuhi panggilan Kejati Kalsel guna menjalani eksekusi terkait statusnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyaluran dana bantuan sosial (Bansos) pada 2010 lalu.
Pamitan itu dilakukan Fauzan yang saat kasusnya terjadi menjabat kepala biro kesejahteraan rakyat (Kabiro Kesra) Pemprov Kalsel, di rumah dinas, Jalan Yani kilometer 38, Martapura. Meski tidak sampai menangis, mata mereka berkaca-kaca, terlebih saat Fauzan melambaikan tangan.
Sebelum meninggalkan rumah itu, Fauzan menyalami dan mencium kedua tangan sang mertua Hj Jumaah. Ketegaran diperlihatkan Hj Nurlaila saat melepas sang suami. Pelukan dan ciuman penuh kasih sayang pun diberikan Fauzan kepada putranya HM Alfiannor dan sang putri Helmafatiya.
“Kami mendoakan semoga selamat dan sehat walafiat. Begitu pula, kami yang ditinggalkan juga diberikan kesabaran menjalaninya. Mudah-mudahan, di balik semua ini ada hikmahnya. Kami sejauh ini tegar karena yakin papa (suami) tidak bersalah dalam kasus yang kini menjeratnya,” ujar Nurlaila.
Melalui akun facebook -Ahmad Fauzan Saleh Part II-, Fauzan menyempatkan update foto selfie dan menulis status.
Tidak ada terlihat ketegangan, meski jadwal masuk penjara Lapas Telukdalam kian dekat. Mengenakan busana sasirangan warna hijau wakil bupati Banjar ini begitu senyum berseri.
Di sebelahnya juga tampak pengacaranya, Bunyani. "Bersama Pak Bunyani (pengacara) menuju Kejati..Mohon maaf segala salah dan khilaf selama di FB. Modon doa. Semoga Allah swt mengabulkan pinta Hamba yang dhaif ini.. Amin ya Rabbal Aalamin," tulis Fauzan.
Mengundang perhatian para facebookers. Setidaknya hingga pantauan sore pukul 18.30 wita sudah mampu menyedot 223 like this dan 107 komentar.