TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang KH Sholahudin Wahid berharap muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Surabaya dapatĀ memunculkan figur Ketua Umum baru.
Hal ini dinilai penting, agar nama calon yang muncul tidak hanya didominasi oleh satu nama saja, apalagi nantinya dipilih secara aklamasi.
"Makanya perlu ada nama baru yang muncul, jangan hanya satu. PKB sudah saatnya meninggalkan budaya aklamasi," ujar Gus Sholah, kepada wartawan, Kamis (28/8/2014).
Pada 31 Agustus sampai 1 September 2014 nanti, PKB bakal menggelar Muktamar di Empire Palace Hotel, Surabaya.
Muktamar ini untuk memilih Ketua Dewan Syuro dan Tanfidz. Untuk Ketua Umum DPP, saat ini nama incumbent Muhaimin Iskandar menjadi satu-satunya cukup kuat untuk terpilih lagi.
Menyikapi hal itu, Gus Sholah yang juga adik pendiri PKB, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menilai, jika calon yang ada hanya satu nama hal itu tidak demokratis.
Sehingga perlu ada nama baru yang muncul agar persaingan makin ketat.
Karena kalau ada upaya untuk memilih secara aklamasi, hal ini dianggap tidak baik untuk pembelajaran demokrasi di PKB.
Namun, Gus Sholah tidak mau menyebut siapa nama baru yang cocok untuk bersaing dengan Muhamin.
"Kader di PKB kan sangat banyak, pasti adalah satu diantara mereka," tegasnya.
Terkait keberatan Kiai Sepuh yang tidak menginginkan Muhamin maju lagi, Gus Sholah menjelaskan bahwa hal itu merupakan bentuk peringatan para Kiai kepada Cak Imin.
Menyiapi peringatan itu, Cak Imin diminta tidak diam. Pasalnya, para Kiai sudah bicara.
"Tidak mungkin ada apa-apa kalau tidak ada asap. Artinya, pasti ada masalah, sehingga Kiai sampai menolak Muhaimin," imbuhnya.
Gus Sholah juga mengaku mendengar, bahwa selama ini peran Ketua Dewan Syuro sejak ditinggalkan Gus Dur memang diabaikan.
Sehingga Muktamar di Surabaya diharapkan keberadaan Dewan Syuro tidak dianggap remeh.
Karena bagiamanapun juga, Dewan Syuro telah memberi kosntribusi besar dalam perkembangan di PKB.
"Tandfidiyah tanpa Dewan Syuro juga tidak bisa berjalan, keduanya perlu menjalin komunikasi aktif agar parpol ini maju," tandas Gus Sholah, mengingatkan.