News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Tanah di Jalan Daud Bereueh Rp 2 Jutaan Per Meter Termahal di Aceh

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tanah di kawasan Jalan T Daud Bereueh tercatat sebagai yang termahal di Banda Aceh. Berdasarkan data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Banda Aceh, harga tanah atau Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di kawasan ini mencapai Rp 2.013.000 per meternya.

Harga dalam NJOP tersebut bukanlah harga pasar sebenarnya sebagaimana yang berlaku di lapangan. Sebab pada dasarnya, harga di lapangan jauh lebih mahal ketimbang harga yang tertera dalam NJOP. Meski demikian, dari NJOP tersebut bisa diketahui daerah-daerah mana saja di Banda Aceh yang harga tanahnya cukup mahal.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PBB dan BPHTB), Wahyudi, kepada Serambi (Tribunnews.com Network) mengatakan, terdapat sembilan wilayah di Banda Aceh dengan NJOP termahal.

Peringkat pertama termahal adalah tanah di kawasan Jalan T Daud Beureueh, dengan NJOP mencapai Rp 2.013.000 per meter, kemudian disusul Jalan KH Ahmad Dahlan Rp 1.862.000 per meter, Jalan Teuku Umar Rp 1.573.000 per meter (sampai batas jembatan Setui), dan Jalan P Nyak Makam Rp 1.350.000 per meter.

Posisi berikutnya adalah Jalan Mr Moh Hasan Rp 1.032.000 per meter, Jalan Imum Lueng Bata Rp 1.032.000 per meter, Jalan Tgk Chik Ditiro Rp 1.274.000 per meter, Jalan Abu Lam U Rp 1.274.000 per meter, dan Jalan T Iskandar Rp 700.000 per meter.

"Ke sembilan wilayah ini merupakan wilayah yang perekonomian pesat, padat penduduk dan secara keseluruhan merupakan jalan protokol di Banda Aceh," kata Wahyudi.

Meski demikian, Wahyudi mengatakan, fakta yang didapatkan di lapangan, sering sekali NJOP belum sesuai dengan nilai riil di lapangan. Dimana sebenarnya NJOP itu adalah harga pasar atau harga riil.

"Namun sekarang kenyataannnya berbeda, pada saat kita kelola ternyata memang adanya ketimpangan harga yang sangat jauh dari kenyataan. Misalnya saja Jalan Mr Moh Hasan Banda Aceh, di NJOP kita itu Rp 1.032.000 per meter, tetapi kenyataannya di lapangan mencapai taksiran Rp 2 hingga Rp 3 juta per meter," ungkap Wahyudi.

Pihaknya mengaku, berencana menaikkan NJOP sesuai harga pasar sekarang ini. Menurutnya, langkah yang diambil pemerintah untuk menaikkan NJOP sudah benar.

"Namun masalahnya, masyarakat kita saat ini saja sudah susah membayar pajak, apalagi jika NJOP-nya lebih tinggi. Karenanya, menaikkan NJOP harus dilakukan secara perlahan-perlahan," imbuhnya.(avi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini