TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuh Nia Kurnia Sari (18), IS (31) alias In Dragon sempat kabur selama 10 hari dengan membawa uang Rp 200 ribu.
Dilaporkan IS mendapat uang Rp 200 ribu dari atasannya di tempat kerja.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono mengatakan uang Rp 200 ribu itu merupakan gaji terakhir IS.
Selain uang Rp 200 ribu, IS bertahan di pelariannya dengan adanya logistik yang ia persiapkan di persembunyian.
Pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan bahwa selama pelarian logistik IS dipenuhi oleh sanak saudara atau teman sepermainannya.
"Kalau ada bantuan logistik dari pihak lain, belum bisa kami pastikan dan harus kami dalami lagi," ujarnya.
Diketahui IS kabur dan bersembunyi di kawasan ladang, sawah, bukit dan pemukiman masyarakat.
IS juga pernah terlihat masuk ke pondok-pondok petani di kawasan tersebut, mengutip TribunPadang.com.
Kendati demikian, Irjen Pol Suharyono, mengaku bahwa anggotanya sudah memutus jalur logistik IS, sejak melakukan pengejaran ke dalam hutan.
Kondisi tersebut, yang menurutnya membuat kondisi IS makin tersudut dan tidak leluasa untuk melakukan pelarian.
Penangkapan IS
Baca juga: Terungkap! Nia Disekap 6 Menit Sebelum Dirudapaksa, Kondisinya Sudah Tak Bernyawa saat Dikuburkan IS
Tersangka pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (NKS), gadis penjual gorengan keliling kampung di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatra Barat kini telah ditangkap, Kamis (19/9/2024).
Pria berinisial IS itu ditangkap usai menjadi buronan polisi sejak 11 hari terakhir.
Aksi penangkapan IS viral di sosial media, dirinya bersembunyi di sebuah rumah kosong di tengah pemukiman warga.
IS terekam bersembunyi di atap rumah tersebut, hingga akhirnya dipaksa turun oleh petugas kepolisian, melewati tangga.