News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Jatim Minta Angkasa Pura Cari Solusi HUT Ke-69 TNI Tak Ganggu Layanan Umum

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim aerobatik TNI AU Jupiter dengan pesawat baling-baling KT-1 Wong Bee bermanuver saat gladi resik upacara HUT ke-68 TNI di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2013). Upacara HUT TNI pada Sabtu (5/10) akan dihadiri oleh presiden RI. (Warta Kota/alex suban)

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA– Gubernur Jatim Soekarwo minta PT Angkasa Pura I mencari solusi agar keberadaan 219 pesawat yang akan memeriahkan perayaan HUT TNI ke-69 tidak mengganggu layanan publik.

Menurut Pakde Karwo, pihaknya sudah menghubungi General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo.

Ini dilakukan, setelah dirinya membaca pemberitaan terkait kemungkinan adanya perubahan jadwal penerbangan sipil menyusul adanya latihan formasi dan atraksi udara pesawat militer untuk HUT TNI.

"Nah, saat saya telpon tersebut Pak Trikora bilang katanya belum matang dan masih akan dibahas lebih lanjut," ujarnya, kepada Surya, Senin (8/9/2014).

Mendengar itu, pihaknya, kata Pakde akan terus berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I untuk memastikan solusi dan skenario yang diambil, khususnya terkait distribusi barang dari dan ke Jatim yang biasanya diangkut menggunakan moda angkutan udara. Apakah dialihkan menggunakan kapal laut atau kereta api.

Termasuk apakah ada penerbangan sipil yang akan dialihkan ke bandara lain, misalnya Bandara Abdurrahman Saleh di Malang. Mana penerbangan yang akan ditunda, dan sejumlah solusi lainnya.

"Makanya, nanti saya akan bicara lagi ke Pak Trikora, terkait bagaimana cara mendistribusi barang dan solusi terhadap penumpang. Dan Pak Trikora nanti yang akan berkoordinasi dengan TNI," jelasnya.

Koordinasi dengan pihak PT Angkasa Pura I oleh Pakde Karwo dinilai penting, karena keberadaan ratusan pesawat militer yang take off dan landing di Bandara Juanda, pasti akan mengurangi kepentingan layanan publik.

"Makanya meskipun lapangan udara disana (Juanda) milik militer, semua tetap harus dibicarakan, bagaimana enaknya," imbuh Pakde.

Untuk itu, PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Juanda juga diminta jauh-jauh hari untuk proaktif menginformasikan kepada masyarakat dan calon penumpang.

Sosialisasi ini, kata Pakde Karwo dinilai penting, agar masyarakat dan calon penumpang dapat memahami penggunaan fasilitas bandara Juanda untuk kepentingan negara, yakni mendukung suksesnya rangkaian acara peringatan HUT TNI ke-69, 7 Oktober 2014 nanti, yang dipusatkan di Koarmatim, Ujung, Surabaya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini