News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Tarif Haji Badal

Potensi Bisnis Menjanjikan, Animo Terus Meningkat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah calon jamaah haji plus melakukan aksi protes di kantor Travel Haji Konsorsium Laa Ilaaha Ilallah, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (13/10/2012). Sebanyak 187 calon jamaah haji plus asal Makassar batal berangkat naik haji meski telah membayar Rp 80 juta sampai Rp 90 juta per orang, karena dibatasi kuota pemberangkatan oleh perusahan pemberangkatan haji plus. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JUNIOR

Begitupun dengan layanan, mereka tidak berani membuka secara umum, apalagi menjadikan produk layanan unggulan. Penanggungjawab Haji dan Umroh Cakra Tours, Abdul Aziz mengatakan pihaknya tidak mengiklankan layanan haji badal.

Dia juga tidak memiliki target berapa haji badal yang dilayani tiap tahun.

Meski begitu, dia mengakui ada saja orang yang meminta tolong layanan haji badal.
“Prinsipnya kami tidak menawarkan kepada masyarakat. Tetapi kalau mereka meminta tolong, tentu akan kami layani. Bahkan, di brosur pun tidak ada. Jadi kami pasif ,” ujarnya.

Dia mengakui ‘kue bisnis’ haji badal memang sangat menjanjikan. Setiap tahun, jumlah warga yang membadalkan juga meningkat.

Namun, Cakra Tours, kata Aziz, tidak tergiur mengalihkan bisnis utama mereka ke haji badal. Cakra Tours ingin  berkonsentrasi di haji dan umrah.

Setiap tahun, rata-rata ada tiga sampai lima orang yang meminta layanan badal haji. Jumlah itu menurut Aziz, dirasa masih moderat bagi Cakra Tours.

”Semakin banyak yang meminta, tentu saja beban kami semakin besar. Kami harus mencari petugas badal yang amanah,” ujarnya.

Hal serupa diakui KBIH Safir Haramain. Ketua KBIH Safir Haramain Jatim, M Farikhin mengatakan peminat haji badal di antara jemaahnya memang terus meningkat setiap tahun. Tetapi,  ia tidak berani mengiyakan semua apalagi membuka secara umum.

“Kami harus menghitung kekuatan petugas yang mewakili. Kalau terlalu banyak, kami khawatir ada kesulitan mendapatkan orang untuk menjadi badal,” katanya.
Tahun ini, KBIH-nya hanya menerima titipan tidak lebih dari 20 orang.

“Sebagian nanti, dibadali oleh para pembimbing yang berangkat dari sini. Sebagian lagi, kami ambilkan petugas haji yang terdiri dari para mukimin di sana,” tegas Farikhin.

Bagi KBIH-KBIH besar yang memiliki banyak pembimbing dan petugas, tentu mereka akan lebih mudah menerima banyak permintaan.

Tapi, bagi KBIH kecil, yang jumlah pembimbingnya terbatas, akan menjadi kesulitan tersendiri bila menerima permintaan terlalu besar.

Mencari orang pengganti butuh waktu dan harus pilih-pilih.

“Kalau petugas yang dimiliki terbatas, tentu harus mencari pengganti di sana. Biasanya ya mukimin, orang-orang Indonesia yang bekerja di sana. Tetapi itu tetap harus dilakukan hati-hati”, kata Farikhin yang mengaku bahwa  KBIH mematok tarif Rp 7,5 juta - 10 juta.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini