News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RUU Pilkada

Wali Kota Tomohon Pasrah Jika Kepala Daerah Dipilih DPRD

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jimmy Eman (kiri) menerima Piala Adipura dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2013).

TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Berbeda dengan sikap Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut dan Wali Kota Bitung yang tegas menolak pemilihan kepala daerah lewat DPRD, Wali Kota Tomohon, Jimmy Eman memilih pasrah.

Dalam wawancara khusus dengan Tribun Manado (Tribunnews.com Network), Jumat (12/9/2014), Eman menyatakan baginya tidak ada persoalan apakah Pilkada akan dilaksanakan secara langsung dengan dipilih rakyat atau dilakukan lewat dewan.

Sebab menurutnya, yang paling penting baginya adalah apakah proses pemilihan itu sudah dilaksanakan dengan jujur, adil, bebas, rahasia, dan demokratis dalam melahirkan seorang pemimpin.

"Keputusan apakah nanti akan dipilih langsung oleh rakyat atau dipilih dewan tetap harus didukung. Jika dipilih rakyat tentu kita semua termasuk saya harus siap, begitu juga jika dipilih DPRD," katanya.

Sebab, lanjut dia, yang terpenting adalah semua proses pemilihan itu bisa dilaksanakan dengan jujur, adil, dan demokratis apapun sistem yang digunakan dalam memilih seorang pemimpin.

Sebenarnya, sikap para bupati dan wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan para wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dalam pertemuan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta sudah jelas dan tegas, menolak Pilkada lewat dewan.

Sedang Ketua Partai Golkar Kota Tomohon Piet Pungus yang merupakan partainya Jimmy Eman tetap mendukung Pilkada lewat dewan seperti yang diserukan DPP Partai Golkar bersama Koalisi Merah Putih. Menurutnya, Pilkada lewat DPRD, sebab dapat meminimalisir terjadinya gesekan pendukung dan juga money politics.

Namun justru banyak kepala daerah yang menyebut, pemilihan lewat dewan justru banyak menghabiskan uang bagi kandidat. Money politics sangat kental dalam pemilihan di dewan. (war)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini