News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pulung Gantung Mitos Pemicu Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi bunuh diri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pulung Gantung terlanjur menjadi mitos yang diyakini sebagian kalangan masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu penyebab bunuh diri. Secara medis, mitos ini tidak sepenuhnya benar.

Dokter Ida Rochmawati SpKJ, psikiater yang berpraktek di Gunungkidul mengatakan, masyarakat setempat masih mempercayai adanya Pulung Gantung.

"Kematian karena bunuh diri itu karena takdir, hadiah yang tidak bisa ditolak. Jadi jika ada bola api atau sinar yang mengenai salah satu rumah, diyakini akan ada yang meninggal dengan gantung diri di rumah itu," kata Ida.

Bahkan, saat ada korban ditemukan tergantung dengan posisi menghadap ke arah barat, maka diyakini, kasus kematian serupa dari warga yang tinggal di sebelah barat dari lokasi kejadian tadi, akan segera terjadi.

Sebagai orang yang selama belasan tahun mengabdikan diri di puskesmas di wilayah Gunungkidul, dokter ida tidak setuju Mitos tersebut. Ia pun memprotes berbagai data yang menyebut kasus bunuh diri di Gunungkidul terlalu tinggi, antara lain karena dipicu Pulung Gantung.

"Bagaimana bisa dikatakan tinggi? Tahun 2012 jumlah penduduk Gunungkidul 680 ribu orang, sementara 40 orang meninggal karena gantung diri. Jadi 1 dibandingkan 17 ribu, tidak beralasan," katanya.

Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Gunungkidul ini mengatakan faktor kejiwaan seperti depresilah penyebab utama bunuh diri. penduduk usia lanjut, lebih dari 60 tahun, merupakan usia paling banyak bunuh diri. Mungkin karena dipicu perasaan orang tua menjadikan kehadiran mereka sebagai beban anak-anak yang masih berada pada usia produktif.  (Tribunnews/Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini