Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Seratus mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) UGM menyoroti kedaulatan energi, khususnya sektor Minyak dan Gas (Migas) yang terbilang vital di Indonesia.
Mereka menilai selama ini pemerintah kurang memberikan perhatian serius terhadap hal tersebut.
Para mahasiswa inipun menyuarakan hal itu dalam aksi turun ke jalan, di Bundaran UGM Bulaksumur, Minggu (21/6/2014). Dengan membawa sejumlah poster berisi tuntutan terhadap pemerintah, mereka berdiri mengelilingi Bundaran Bulaksumur sembari berorasi.
Menurut Kordinator Aksi, Dion Ferdian kegiatan yang dilakukannya tersebut untuk mengingatkan pemerintah, khususnya pemerintahan baru di bawah kendala Joko Widodo (Jokowi). Ia berharap, Jokowi mampu memberikan perhatian serius terkait kedaulatan energi yang ada di Indonesia.
“Sektor migas di negeri kita kan sebenarnya cukup berlimpah, tapi kenapa kemarin sampai sempat terjadi kelangkaan dan antrean panjang BBM di sejumlah daerah. Kami berharap, sektor kedaulautan energi migas ini menjadi perhatian serius, agar tidak menyengsarakan masyarakat,” tuturnya saat ditemui di sela aksi.
Ia menambahkan, selama ini sejumlah sektor migas juga masih banyak yang dikelola atau dikuasai pihak asing. Menurutnya, hal itu seolah menunjukkan pemerintah tidak memiliki kepercayaan terhadap sumber daya manusia (SDM) lokal.
“Pemerintah sepertinya lebih percaya memberikan pengelolaan sektor migas pada pihak asing, bukannya ke Pertamina, mau sampai kapan seperti itu?” tambahnya.
Lebih lanjut Dion mengatakan, kebijakan terkait sektor migas, misalnya subsidi BBM juga diharapkan bisa lebih diperhatikan dan diperbaiki.
Pasalnya, ia menyebut selama ini lebih dari setengah subsidi BBM yang seharusnya untuk orang menengah ke bawah, justru dinikmati oleh orang-orang kaya.
Selain menyampaikan harapan pada pemerintah, para mahasiswa dari BEM FT UGM juga menyuarakan untuk langkah penghematan BBM.
Dalam aksi tersebut mereka juga mengajak masyarakat untuk juga memanfaatkan sarana transportasi umum. Selain untuk penghematan BBM, hal itu juga dinilai bisa mengurangi volume kendaraan di jalan raya.
“Sebagai mahasiswa, kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah mendatang di bawah pemerintahan Pak Jokowi, khususnya yang terkait sektor atau blok migas ini,” tandas Dion. (tribunjogja.com)