News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hutan di KM 58 Bukit Soeharto Terbakar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepulan asap membubung tinggi dari kebakaran hutan dan lahan di Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (27/3/2014). Kebakaran hutan dan lahan di Riau kembali terjadi yang membuat beberapa wilayah di Riau diselimuti kabut asap. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir

TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Kebakaran hutan melanda kawasan Bukit Soeharto KM 58, Kecamatan Samboja, Kukar, Senin (29/9/2014) sekitar pukul 19.15 tadi malam. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.00 dini hari.

"Kami mengirimkan 2 regu pemadam untuk memadamkan hutan. Satu regu beranggotakan 5 orang," kata Juanda, anggota pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loa Janan, Selasa (30/9/2014).

Bantuan juga datang dari BPBD Kukar berupa 3 unit mobil pemadam. Perusahaan PAMA juga membantu untuk penyuplaian air. Luasan hektare lahan hutan yang terbakar masih dihitung oleh pihak BPBD.

Sebelumnya, kebakaran hutan juga terjadi terjadi di dua titik pada hari yang sama, Selasa (23/9/2014) lalu pukul 20.00.
Lokasi pertama di kilometer 35 tahura yang menghanguskan dua hektar, dan lokasi berikutnya di kilometer 21 yang menghanguskan lahan karet seluas 5 hektar di Kecamatan Loa Janan.

Kepala UPTD Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kukar, Aswadiansyah mengatakan, kebakaran hutan diakibatkan musim kemarau pada awal September. Pantauan satelit Terra dan Aqua dari awal bulan hingga tanggal 9 september lalu mencapai 31 titik.

Kebakaran hutan juga banyak disebabkan aktivitas pembakaran lahan oleh masyarakat yang ingin membuka lahan. Aswadiansyah mengimbau warga yang ingin membuka lahan dengan cara membakar dilakukan pada pukul 16.00 hingga 17.00. Sebab pada jam-jam itu, angin bertiup tidak terlalu kencang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini