News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Eksklusif Jawa Tengah

Ini Alasan Larangan Syuting Film Mistis dan Horor di Lawang Sewu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pekerja memperbaiki dinding bagian depan Gedung Lawang Sewu di kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/2/2014). Perbaikan tersebut merupakan bentuk perawatan rutin gedung cagar budaya yang dibangun pada tahun 1904 ini. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Bukan hanya Kota Lama yang sering dijadikan lokasi syuting favorit. Beberapa tahun terakhir, aset PT KAI semisal Lawang Sewu dan museum kereta api Ambarawa pun laris manis.

Tapi, khusus Lawang Sewu ada aturan khusus yang diterapkan setelah 2010 lalu.

"Aturan khusus untuk Lawang Sewu adalah tidak boleh untuk syuting film berbau mistis, " kata manajer museum PT KAI, Sapto Hartoyo di kawasan Lawang Sewu, Selasa (7/10).

Ia mengatakan, sebelum ada aturan itu lawang Sewu memang jadi tempat favorit film horor.

Bahkan beberapa film horor ada yang langsung mengambil judul Lawang Sewu. Stigma horor itulah yang ingin dihapus.

Sapto mengatakan, tahun ini ada dua produser film yang mengajukan syuting di Lawang Sewu. Tapi, pihaknya langsung menolak karena isinya masih seputar film mistis.

"Kami ingin mengembalikan image Lawang Sewu, yang kami kedepankan adalah bangunannya atau arsitekturnya," tegasnya.

Selain itu, para penyewa harus menaati tata tertib cagar budaya. Tidak boleh memasang peralatan yang bisa mengotori dan merusak bangunan. Hal yang sama juga berlaku untuk museum Kereta Ambarawa.

Sapto menjelaskan ada dua kriteria sewa untuk syuting film. Untuk area di luar bangunan penyewa dikenakan tarif Rp 3 juta per jam. Perhitungan beda lagi dengan spot di dalam ruangan.

"Di dalam ruangan hitungamnya per meter per hari.  Per meter per hari gedung a lantai bawah Rp 15 ribu. Sedangkan  lantai atas Rp 12.500," jelasnya.

Sedangkan sewa untuk gedung B lebih murah. Untuk lantai bawah Rp 12.500, sedangkan di atas Rp 10 ribu. Harga itu belum termasuk biaya pajak 10 persen. Harga sama juga berlaku untuk museum kereta Ambarawa.

Dibandingkan lawang sewu, museum kereta Ambarawa-Tuntang jauh lebih laku. Tahun ini ada dua film sejarah yang syuting  di sana yaitu Soekarno dan terakhir HOS Cokroaminoto.

"September kemarin syutingnya terakhir," jelasnya.

Untuk penyewaan biasanya para produser film mengambil 12 jam hingga 18 jam. Paling lama itu film Di Bawah Lindungan Kakbah sampai dua minggu. Adapun beberapa film yang memanfaatkan aset PT KAI antara lain Merah Putih, Ketika Cinta Bertasbih, Ayat-ayat Cinta, Soekarno dan banyak lagi.

"Jelas efeknya mempromosikan Lawang Sewu lebih dikenal," jelasnya.

Harga sewa itu tidak berlaku untuk prewedding. Bagi pasangan yang ingin melakukan foto prewedding cukup dikenakan biaya Rp 330 ribu per jam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini