TRIBUNNEWS.COM. PONTINAK - Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Kalbar, Jusdar membenarkan ekspor Kalbar khususnya karet mengalami peningkatan di bulan Agustus dibandingkan bulan Juli lantaran stok karet yang ada di pabrik dilepas ke pasar.
Meskipun saat ini harga karet di pasar Internasional terus turun yaitu hanya US$ 1,4 dibandingkan bulan sebelumnya US$ 1,6, tapi ekspor Kalbar tetap meningkat. Hal itu dikarenakan, pada bulan sebelumnya yaitu Juli sebagian besar pabrik karet lebih menahan karetnya untuk dilepas ke pasar dengan harapan bulan Agustus bisa naik. Namun kenyataannya tidak sesuai harapan sehingga semuanya dilepas oleh pengusaha.
"Perlu diketahui untuk menahan karet atau men-stok karet tentu membutuhkan tempat dan uang. Sedangkan para pabrik juga butuh memutarkan uang jadi lebih baik melepas saja. Oleh karena itu ekpor meningkat meskipun harga turun. Kalau harga turun biasanya petani kurang semangat menyadap karet sehingga produktifitas rendah. Kembali lagi mengapa ekpor meningkat jawabnya stok lama dilepas di pasar," ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (3/10/2014).
Sebelumnya, Kepala BPS Kalbar, Badar meriliskan nilai ekspor Kalimantan Barat pada bulan Agustus 2014 mencapai US$ 48,82 juta. Nilai ekspor tersebut mengalami peningkatan sebesar 19,89 persen dibanding bulan Juli 2014 yaitu dari US$ 40,72 juta naik menjadi US$ 48,82 juta.
Sedangkan jika dibandingakan secara tahun ke tahun sebelumnya pada periode yang sama justru mengalami penurunan sebesar 49, 46 persen atau yang semulanya pada tahun 2013 sebesar US$ 884,04 juta dan sekarang menjadi US$ 446,83 juta.