TRIBUNNEWS.COM,MOJOKERTO - Menjamurnya tempat hiburan karaoke di Kota Mojokerto berdampak pada masalah sosial.
Ditengarai, tempat karaoke yang bertuliskan karaoke keluarga namun dalam praktiknya, tempat-tempat itu malah menjadi tempat mesum. Dengan room atau kamar tertutup, pengunjung bebas menyewanya.
Tidak sedikit pengunjung memanfaatkannya untuk mesum.
Tidak hanya itu, di tempat yang sama juga menjadi lokasi jual beli miras. Hal ini tak ditampik Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.
Bahkan wali kota yang seorang ulama ini geram dengan praktik mesum di tempat-tempat karaoke.
"Jangan sampai tempat karaoke untuk hiburan keluarga dan untuk menyalurkan bakat menyanyi menjadi menyimpang. Jangan sampai ada prostitusi terselubung," kata Wali Kota Mas'ud, Selasa (28/10/2014).
Orang nomor satu di Kota Mojokerto ini pun geram. Dia menegaskan akan meninjau ulang tempat usaha karaoke di kotanya.
Meski kota ini hanya memiliki luasan 16 KM persegi, namun ada belasan tempat hiburan karaoke di kota Onde-Onde ini.
Seluruh tempat-tempat karaoke itu akan dilihat kembali izin usahanya.
"Harus ditinjau kembali izin seluruh rumah karaoke yang ada di kota ini. Kami akan memanggil para pengusaha karaoke untuk kami mintai komitmennya. Mereka harus membatasi aktivitas mesum dan tidak boleh menjual minuman keras. Apalagi terjadi praktik trafficking dan prostitusi terselubung," kata Mas'ud.
Rencananya, Wali Kota Mas'ud akan menerbitkan Perwali baru yang menyangkut ketertiban kota.
Semua akan diarahkan bagaimana pendidikan menjadi warna utama kota.
Juga keberadaan tempat karaoke akan menjadi perhatian serius Mas'ud. Jangan asal sekadar slogan karaoke keluarga, tapi kenyataannya menjadi tempat mesum.
Jika ini terjadi, perpanjangan izin tak dikeluarkan.