News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penutupan Dolly

Pemesanan eDolly Mirip Layanan Drive Thru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja seks di Gang Dolly kembali menjajakan dirinya, Kamis (19/6/2014) malam, sehari setelah deklarasi penutupan, Rabu (18/6/2014) malam.

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Berbekal informasi pelanggan Dolly, tim Surya selama sepekan membuntuti sepak terjang generasi e-Dolly.

Penelusuran dimulai dengan napak tilas di eks lokalisasi Dolly.

Datang di sore hari, terlihat jelas wajah Dolly dan Jarak yang benar-benar bersih.

Papan nama wisma dan gambar minuman keras sudah dicopoti. Juga tidak ada lagi perempuan berpakaian seksi yang lalu lalang.

Gang lebih banyak terisi anak-anak yang sedang bermain. Suasana sudah terasa sama dengan umumnya pemukiman warga biasa.

Suasana sosial pemukiman berlanjut hingga malam. Tidak ada lagi tamu berdatangan. Tempat-tempat parkir yang dulu penuh, tetap saja kosong melompong.

Yang masih terlihat ramai adalah gang menuju Wisma Barbara. Di sini  masih terdengar dentuman musik.

Suara house music itu berasal dari sebuah eks wisma, lengkap dengan kerlap-kerlip lampu dansa. Tapi tidak ada PSK di sana.

Blusukan gang-gang kecil selesai. Surya berganti menggunakan mobil.

Cara ini lebih mudah menarik perhatian para penjaja. Tepatnya para makelar perempuan. Ternyata benar.

Mobil yang baru saja memasuki kawasan Dolly ini langsung memikat perhatian.

Beberapa pemuda yang semula duduk di pinggir gang, satu persatu berdiri begitu melihat ada mobil bergerak pelan.

Surya lalu membuka kaca jendela dekat kemudi. Saperti sudah mendapat kode isyarat,  satu di antara pemuda itu melangkah mendekat.

Mobil Surya berheti persis di depan pemuda itu. Hanya dalam hitungan detik, dua pemuda lainnya ikut merapat. “Cewek, Mas?” kata seorang pemuda berpawakan kecil.

Posisi mobil masih di tengah jalan. Jalan yang sempit, membuat transaksi sedikit tersendat.

Kami harus memposisikan mobil di pinggir agar kendaraan roda empat lainnya bisa melintas.

Para pemuda itu berlomba menawarkan jasa. Ada yang kemudian menunjukkan tablet. Tapi, lebih banyak yang mengeluarkan BlackBerry-nya.  

“Ini ceweknya, Mas. Pilih saja. Apik-apik (bagus-bagus), pinter-pinter (pintar-pintar). Masalah pelayanan jangan khawatir,” ujarnya.

Dari layar BlackBerry, yang disodorkan, terlihat sedikitnya ada 15 foto cewek yang ditampilkan.  

Ada foto sebenarnya, ada pula foto yang diambil dari aplikasi foto editor.

Saat Surya (Tribunnews.com Network) memilih-milih foto, pemuda itu tak henti-hentinya melontarkan keunggulan cewek binaannya.

“Foto dengan aslinya, masih cantik aslinya,” imbuhnya.

Pemuda itu merekomendasi beberapa cewek yang menurutnya tidak akan mengecewakan.

Rata-rata, usia PSK yang dia tawarkan antara 23 sampai 35 tahun.

Model penawaran e-Dolly ini ternyata cukup simpel. Hanya butuh waktu, paling lama 15 menit untuk memilih deretan perempuan sekaligus menuntaskan transaksinya.

Pelanggan juga tidak perlu turun dari mobil. Ini mirip layanan Drive Thru di Samsat atau di restoran cepat saji.

Pelanggan cukup menghentikan kendaraan, buka kaca mobil atau lalu transaksi pun bisa dilakukan.

Tamu juga tidak perlu menenjemput cewek pesanan karena sudah ada ‘petugas’ yang mengantar.

Layanan ini mirip saat  memesan makanan cepat saji. Konsumen datang, memesan, membayar dan mengambil makanan pesanan tanpa harus turun dari kendaraan.

Tidak ada lagi ‘akuarium’ atau cewek duduk berderet di sofa panjang. Tidak ada lampu gemerlap.

Tidak ada pula pekerja wisma berpakaian batik yang memburu pelanggan.

Ya, transaksi seks tidak lagi dilakukan di dalam wisma karena memakai sistem e-Dolly dan drive thru. (idl/day/ben)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini