Laporan Wartawan Tribun Lampung Dewi Anita Dewi Nita
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Siapa bilang hanya pengusaha besar yang merugi karena pemadaman bergilir terjadi di Lampung? Rupanya pedagang es cincau pinggir jalan pun tak bisa lama-lama berjualan.
Belakangan ini mereka kesulitan mendapatkan pasokan es batu yang menjadi bahan utama jualannya. Pemasok es batu yang menjadi langganan para pedagang es cincau hanya mampu memasok sedikit.
Pedagang es cincau di Pasar Pasir Gintung Heru mengungkapkan mendapatkan es dari langganan. "Bisa dapat es sih, tapi hanya separuh jadi batu es-nya. Separo lagi masih jadi air," ujarnya, Sabtu (1/11/2014).
Sepekan terakhir pemadaman listrik pun bergilir. Puncaknya pada Jumat (31/10/2014), seantero Lampung mengalami pemadaman listrik total selama 12 jam lebih, mulai pukul 01.00 WIB hingga 18.100 WIB.
Pemadaman listrik selama itu mendapat tanggapan serius Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Lampung, Yusuf Kohar. Menurutnya, total kerugian para pengusaha karena pemadang sampai miliaran rupiah.
"Kerugian miliaran. Memang tidak bisa dirinci, tetapi bisa saya katakan, pemadaman kali ini menimbulkan kerugian luar biasa," kata Yusuf melalui sambungan telepon kepada Tribun Lampung, Jumat (31/10/2014).
Pengusaha kalangan menengah seperti percetakan paling terkena dampaknya. Mereka belum tentu mampu membeli genset sehingga saat pemadaman, usaha terpaksa berhenti. Ini berbeda dengan pabrik yang memiliki genset.