TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN – Anggota Muspika Kecamatan Turi dipimpin Camat setempat, Yunan Achmadi langsung melakukan koordinasi dengan 19 kepala desa setelah terjadinya bentrok antara warga dengan anggota PSHT yang menelan korban luka 2 pendekar PSHT, Rabu (05/11).
“ Sebanyak 19 kades langsung kita kumpulkan agar mampu meredam warganya masing – masing untuk tidak mudah terprovokasi dengan kejadian ini,”ungkap Camat Turi,
Yunan Achmadi kepada Surya(Tribunnews.com Network), Rabu (05/11) melalu sambungan telepon seluluernya.
Diungkapkan, munculnya perselisihan semalam karena diantara mereka tidak mampu meredam kertersinggungan.
Makanya dengan kejadian itu, semua kepala desa diajak bermusyawarah agar mampu mengendalikan warganya untuk tidak ikut terbakar.
Semuanya sepakat untuk mengajak warganya menyikapi kejadian ini dengan arif dan menyerahkan penanganan hukumnya pada polisi.
Sebaliknya para pemuda juga harus bisa menjaga emosi.
”Peran kepala desa sangat diperlukan untuk ngemong masyarakatnya,”ungkap Yunan, sang mantan ajudan dua bupati Lamongan ini.
Yunan menjamin permasalahan yang ini tidak akan berkembang menjadi dendam yang berlarut – larut.
Lantaran pada dasarnya ini muncul karena ketidakmampuan menahan emosi.
Pertemuan dengan 19 kepala desa yang melibatkan unsur Muspika menjadi angin segar bahwa persoalan ini tidak akan berkembang melalui komiten semua kepala desa yang sanggup menciptakan suasan harmonis di tengah – tengah masyarakat mereka.
“Insya Allah semuanya akan kembali kondusif. Ada kesepakatan untuk menjaga warganya agar tidak mudah terprovokasi ,”katanya.(st36)