Sebab selama ini museum kurang mendapat tempat di hati warga Kota Malang sendiri.
“Kalau Trip Adisor kita kan gak bisa mengakali. Itu murni penghargaan dari para wisatawan yang pernah singgah di Malang,” terang Dwi, Rabu (5/11/2014).
Museum ini memberlakukan tiket Rp 15.000. Angka ini paling tinggi dibandingkan museum lain di Jatim.
Tapi dengan tiket itu Dwi berhasil membuktikan museum dijual dan laku sebagai destinasi wisata. Buktinya, pengunjung yang mengalir terus bertambah setiap hari.
Seperti Mpu Tantular yang memasang tiket Rp 4.000 atau museum Airlangga Kediri, yang cuma Rp 1.000.
Tapi ternyata harga tiket bukanlah penghalang kunjungan. Buktinya, Museum Tempoe Doelo jauh lebih padat pengunjung. (day)