TRIBUNNEWS.COM.BORONG -- Selama tahun 2013, sebanyak 13 orang warga Kabupaten Manggarai Timur (Matim) meninggal dunia akibat penyakit hipertensi atau darah tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Matim, dr. Philipus Mantur, mengemukakan hal itu ketika ditemui di sela-sela seminar hipertensi memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50, di Aula Kevikepan Borong, Rabu (12/112014).
Mantur mengatakan, pada tahun 2013 sekitar 1.350 orang terserang penyakit hipertensi. Namun 13 orang di antaranya meninggal dunia.
"Ini akibat pola makan mereka seperti makan garam berlebihan, merokok dan minum minuman beralkohol ditambah pola makan yang tak seimbang," kata Mantur.
Mantur berharap melalui seminar hipertensi para tenaga kesehatan dapat melaksanakan profesi dengan baik, terutama mangobati masyarakat desa. Berdasarkan data, masyarakat desa banyak yang terkena hipertensi.
Mantur mengatakan, penyakit hipertensi sangat berbahaya bagi ibu hamil. Karena itu para ibu hamil harus lebih banyak mengontrol kehamilannya secara rutin ke bagian kesehatan. "Akibat hipertensi, ibu hamil sering mengalami bengkak pada kaki," katanya, seraya mengimbau kepada masyarakat agar menghidari segala makanan yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi.
Bupati Matim, Drs. Yoseph Tote, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli, Ignasius Tora, mengatakan, petugas kesehatan merupakan pejuang kemanusiaan yang dengan bangga dan tulus iklas mengabdikan ilmu pengetahuan dan keterampilan demi kesejahteraan sesama.
Bupati Tote mengajak kepada segenap jajaran lintas sektor dan jajaran Pemkab Matim untuk meningkatkan kepedulian pada pembangunan kesehatan dengan memberikan perhatian, semangat dan motivasi kepada seluruh tenaga kesehatan. (baca juga : Tunjangan Guru Non Sertifikasi di Manggarai Timur Belum Dibayar ... (rr)