Kita mendorong pemerintah mulai mengubah cara pandang, becak dan andong jangan hanya dijadikan angkutan biasa, kita berikan tema, kita buatkan cerita yang menarik, kita buatkan tempat yang bagus.
Sehingga bisa menjadi transportasi wisata yang unik dan berdaya jual tinggi.
Kita punya bayangkan dari Malioboro, sampai Keraton adalah area pedestrian, disitulah nanti peran becak dan andong sebagai transportasi wisata. Apabila diberikan tema, bisa menjadi angkutan wisata, dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Saya sendiri lebih setuju, pemerintah bisa menyediakan transportasi, misalnya trans jogja, tapi jangan tanggung-tanggung, harus bisa mengakomodir tema kota Yogya yang tiga bidang itu, wisata, pendidikan dan budaya.
Prinsipnya, mobilitas tak bisa ditampung dengan jalan saja, pilihannya adalah ada angkutan utama, misalnya kereta api, bisa trem, MRT atau lainya.
Sebenarnya seperti bus trans jakarta, dioperasikan dengan model kereta api, jadi bisa dijamin waktunya seperti kereta api. Kalau trans jogja masih bercampur dengan kendaraan umum, jadi belum bisa, kapasitasnya juga masih kecil.
Ada wacana kereta gantung misalnya, kita harus hitung kapasitas dan perannya sampai mana, jangan sampai fungsinya tumpang tindih dengan moda transportasi yang lain. Dalam hal ini, peran masyarakat juga penting, seperti Bali misalnya, sangat menarik, masyarakatnya sadar bahwa pariwisata bagian hidup mereka.
Masyarakat diedukasi dengan baik, Yogya harusnya juga bisa, masyarakat harus memahami bahwa pendidikan budaya dan wisata itu adalah rohnya Yogya.