"Model lokal kini banyak yang tingginya menyamai model Caucasian (bule)," tuturnya.
Malah kemampuan berlenggak-lenggok di catwalk, kata Garce, model-model lokal lebih piawai dan lebih anggun.
Apalagi setahu Grace, model-model mancanegara yang masuk Surabaya, tidak sebenarnya model profesional.
Sebagian adalah model “comotan” dan ekspatriat yang bekerja di Surabaya. Mereka menjalani model dadakan lewat kursus singkat.
Eddy Rizaldy, yang beberapa kali menggunakan jasa model asing, membenarkan karakter yang menjadi titik lemah paramodel asing.
"Mereka kadang kesulitan mengikuti keinginan koreografer? Ya memang sulit ngepaskan antara gaya, produk dan karakter model," tutur pemilik sekolah MC Model Management ini. (day/idl/ben)