News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Harga BBM

Demo Buruh di Jombang Ricuh, Polisi Bubarkan Aksi Dengan Pentungan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo buruh menuntut kenaikan UMK 2015 di Jombang diwarnai kericuhan di Jalan Gatot Soebroto, depan Pasar Pon Jombang.

TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG - Kericuhan mewarnai demontrasi ribuan buruh yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) di Jombang, Kamis (20/11/2014).

Polisi dan buruh terlibat bentrok saat polisi berusaha membubarkan massa buruh yang memblokade Jalan Gatot Soebroto, depan Pasar Pon, dengan memukulkan tongkat rotan ke arah para pendemo.

Demo menuntut kenaikan UMK 2015 sebesar Rp 2,18 juta ini merupakan yang ketujuh kalinya.

Dalam kericuhan yang berlangsung tak lama itu, buruh akhirnya mundur, lari tunggang langgang, dan  polisi mengamankan dua orang buruh yang dianggap sebagai provokator.

Kericuhan bermula ketika ratusan buruh bersepeda motor yang melalui Jalan Gatot Soebroto bermaksud hendak bergabung dengan ribuan buruh lainnya yang sudah berkumpul di depan kantor Pemkab Jombang.

Karena membludaknya massa, mereka yang baru datang itu tertahan di depan Pasar Pon. Tanpa ada yang mengomando, mendadak ratusan buruh tersebut memblokade Jalan Raya Gatot Subroto, yang merupakan jalan utama Surabaya-Madiun.

Motor yang mereka diparkir di tengah jalan. Bukan itu saja, mereka juga bergerombol di jalan provinsi tersebut. Akibatnya, jalur Jombang - Surabaya lumpuh total.

Polisi yang siaga tak jauh dari lokasi segera bertindak tegas.

Blokade buruh di tengah jalan langsung dibubarkan secara paksa.  

Senjata rotan panjang sebesar ibu jari berulang kali dipukulkan ke arah kerumunan massa. Ratusan buruh langsung kocar-kacir, berhamburan menjauhi polisi.

Sedangkan yang tidak sempat kabur, menjadi sasaran empuk rotan petugas.

Bahkan ada buruh yang sudah terjatuh terus saja dipukuli polisi. Kericuhan itu baru mereda ketika buruh memilih mundur, dan mengakhiri blokade jalan.

Tapi polisi menggelandang dua pendemo yang dianggap sebagai provokator. "Bebaskan teman kami.

Dua teman kami ditahan!" teriak Samsul Huda, kordinator Serikat Buruh Plywood Jombang (SPBJ).

Wakapolres Jombang Kompol Sumardji bereaksi dengan naik naik ke atas truk yang digunakan orasi para pendemo. Di depan ribuan massa, wakapolres menjamin dua pendemo yang diamankan tersebut akan dijaga keselamatannya.

"Memang, dua pendemo yang kami duga sebagai provokator terpaksa kami amankan. Pak Kapolres menjamin keselamatan keduanya," ujar Wakapolres dari atas truk.

Tak hanya di depan Pasar Pon, sebelumnya kericuhan juga terjadi di depan PT Seng Fong Moulding Perkasa (SMP), sebuah perusahaan pengolahan kayu di Jalan Nurkolis Madjid, Desa Tunggorono, Jombang.

Buruh yang hendak memblokade jalan dibubarkan paksa oleh polisi. Para buruh tersebut bubar setelah dihajar menggunakan rotan.

"Sekuriti PT Seng Fong ada yang terluka," ujar Hartono, warga setempat.

Hingga saat ini ribuan buruh masih bertahan di depan kantor Pemkab Jombang. Mereka berasal dari pabrik ply wood PT Sejahtera Usaha Bersama, PT SMP, perusahaan mainan anak ekspor PT Mentari International, dan dua pabrik sepatu, PT Volma dan PT Pei Hei International Wiratama Indonesia.

Tuntutan yang diusung para buruh masih sama, UMK Jombang 2015 sebesar Rp 2.180.000. Buruh menolak UMK 2015 sebesar Rp 1.550.000 yang diusulkan Pemkab Jombang ke Provinsi Jawa Timur. UMK Jombang 2014 adalah Rp 1,5 juta.

“Kami akan di sini terus, tidak akan pulang sebelum bupati Nyono (Suharli) atau Wabup Hj Mundjidah menemui kami,” kata Kasiono, tokoh buruh saat orasi.(uto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini