Laporan Tribunnews Batam, Purwoko
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kamdani (36), warga asal Kediri, Jawa Timur tertembak peluru nyasar bentrok Yonif dan Brimob, ketika ia dan rekan-rekannya bersantai di lantai III proyek SD IT, di Tembesi, yang sedang mereka kerjakan, Rabu (19/11/2014) malam.
Sejumlah rekan Kamdani mengaku musibah itu sama sekali tak terduga karena jarak proyek dengan Mako Brimobda yang menjadi tempat keicuhan itu, sekitar 1 km.
Ir Sulistyana MT, carik (sekretaris) Paguyuban Punggowo yang telah berkoordinasi dengan kawan-kawan korban maupun pengurus paguyuban warga Kediri, Kamis (20/11/2014) menceritakan, malam itu sekitar pukul 21.00 Kamdani dan rekan-rekannya sesama buruh bangunan bermaksud memantau kerusuhan dari lantai III proyek, yang lokasinya tak jauh dari TOP 100 Tembesi itu.
Dari atas gedung yang masih belum bertembok itu mereka duduk-duduk dan melihat situasi yang genting itu. Namun tiba-tiba, Kamdani terkena terjangan peluru di bagian paha kanannya. Ia langsung terkulai dan minta tolong kepada rekan-rekannya.
Kamdani sendiri dalam kondisi sadar dilarikan ke rumah sakit.
"Jarak sekitar 1 km, sehingga mereka tak mengira. Menurut dia, peluru memang banyak juga mengenai dinding bangunan sekitar dan seng-seng di situ," ujar Sulistyana menceritakan testimoni Kamdani kepada Tribun.
Diceritakan, sampai saat ini Kamdani belum bisa dioperasi untuk pengangkatan proyektil karena tensinya masih di atas angka 200. Dokter masih berupaya melakukan perawatan untuk menurunkan tensi darahnya.
"Dokter masih berupaya menormalkan kondisinya. Tensi tinggi mungkin karena syok atau kaget. Moga-moga segera bisa diangkat," kata Sulistyana.
Dikatakan, Kamdani baru tiga bulan tiba di Batam. Ia bekerja sebagai buruh bangunan secara borongan.