TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Lewat ekskavasi yang berlangsung sejak 17 November 2014 lalu, tim arkeolog berhasil menemukan kerangka dan gerabah di situs Liyangan, Temanggung, Jawa Tengah.
Temuan kerangka diangkat dari spit ekskavasi oleh arkeolog Sugeng Riyanto, Sabtu (22/11/2014) untuk selanjutnya dibungkus dengan aluminium foil dan disimpan.
"Belum diketahui tulang apa. Kami menduga tulang fauna tapi juga belum tahu apa," ungkap Sugeng yang ditemui di sela ekskavasi Liyangan, Sabtu (22/11/2014).
Menurut Sugeng, fauna itu bukan merupakan korban letusan Sindoro yang diduga menjadi sebab keruntuhan Liyangan sekitar satu milenium lalu.
"Karena tidak terbakar," katanya.
Kemungkinan, tulang tersebut merupakan sisa konsumsi warga yang terkubur dan akhirnya membatu.
Selain kerangka hewan, Sugeng mengungkapkan bahwa timnya juga sudah pernah menemukan kerangka manusia. Tetapi, kerangka itu juga bukan milik korban letusan Sindoro sebab ditemukan di lapisan budaya yang lebih tua. Kerangka itu milik manusia yang telah mati sebelum letusan.
Sugeng mengungkapkan hingga saat ini belum ada kerangka milik korban letusan. Kemungkinan letusan itu tidak memakan korban.
Masyarakat Liyangan mungkin telah mengenal gejala alam dan pindah ke lain tempat sebelum letusan Sindoro terjadi.
Selain kerangka, pada penggalian kali ini, arkeolog juga menemukan banyak kepingan gerabah. Temuan gerabah telah dikumpulkan untuk selanjutnya diidentifikasi dan berusaha disatukan kembali.