TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Kepala Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pemprov Sulsel, Irman Yasin Limpo, dan Deputi Diklat Apartur Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr Muh Idris, punya pengalaman miris tentang pengetahuan sosial media (sosmed) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Makassar.
None, sapaan Irman, bertemu pengalaman miris itu ketika melatih sejumlah PNS Kota Makassar di Badan Diklat Pemprov Sulsel, beberapa waktu lalu.
"Jangankan mengoperasikan email, ditanya tentang email pun mereka tak tahu," ujar None.
Pengalaman nyata dirasakan Muh Idris saat menjadi Tim Seleksi (Timsel) Lurah Pemkot Makassar. Ada 306 PNS ikut seleksi. Ketidaktahuan tentang sosmed sejumlah "pelamar" lurah itu, terungkap saat tes wawancara, 9-10 Oktober.
"Punya email, Bu?" tanya Idris.
"Punya, Pak? kata seorang ibu pelamar lurah.
"Bisa dituliskan. Itu kami sudah siapkan papan," kata Idris.
Sang PNS pun beranjak dan menulis, ".... keong com."
Idris tersenyum. "Wah payah. Saya tidak membayangkan kalau Kota Makassar punya lurah seperti ini," ujar Idris setelah peserta keluar ruangan.
"Bagaimana Makassar menuju Kota Dunia kalau lurahnya tak tahu email," ujar anggota timsel lainnya, psikolog Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Dr Muhammad Jufri.
Ibu itu agak mendingan. Ada juga seorang calon lurah yang ketika ditanya email mengaku lupa karena tertinggal di tas.
Ada yang mengaku lupa karena tertinggal di handphone dalam di rumah.
Dan, tak sedikit yang jujur berkata, "Maaf, saya belum punya, Pak." Meski kebanyakan sudah punya dan menguasai persuratan elektronik ini.