"Soal penyebab kematian, nanti aparat polisi di Timor Leste yang caritahu. Kami merasa kehilangan karena korban ini sudah kami anggap keluarga sendiri," tambahnya.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang dari sumber yang layak dipercaya di Motaain menyebutkan, korban diduga meninggal dua hari sebelum ditemukan atau sekitar Sabtu (29/11/2014).
Pasalnya, kondisi korban diduga sudah membengkak. Namun, belum diketahui oknum pelaku siapa yang diduga menghabisi korban dan motif utamanya hingga kini belum ada kejelasan.
Pantauan Pos Kupang, sejak pukul 11.00 Wita pihak keluarga korban yang diwakili Taolin Ludovikus, BA, tiba di Motaain.
Tampak juga Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Belu, Drs. Arnold Bria Seo; anggota DPRD Belu, Drs. Benediktus Hale; Ketua Forkom P2HP Belu, Magdalena Tiwu Samara; menunggu dengan sabar kehadiran mayat korban dari Dili.
Tampak pula aparat keamanan dari TNI, Polri juga petugas Imigrasi siaga menyambut kedatangan mayat korban di pintu masuk Motaain.
Sekitar pukul 15.00 Wita, mobil jenazah dari Dili di Motaain kemudian diarahkan ke ambulans yang sudah siaga untuk dibawa ke rumah keluarga di Halilulik, Kecamatan Tasifeto Barat. *