TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Jembatan di Jl Tidar, Kota Malang, jebol. Aspal di badan jembatan berlubang cukup besar dengan diameter sekitar 50 sentimeter. Jebolnya jembatan itu diduga akibat pengerjaan drainase menggunakan sistem di lokasi yang tidak maksimal.
Pantauan di lokasi, Jumat (5/12/2014), aspal di badan jembatan berlubang cukup besar. Warga memasang tanda bahaya di sekitar lubang yang menganga. Jebolnya jembatan membuat arus lalu lintas di lokasi tersendat.
Kendaraan dari arah Jl Bondowoso dan sebaliknya harus antre untuk melewati jembatan. Sebab, hanya saparo jembatan yang bisa dilewati.
Antrean kendaraan cukup panjang sampai perempatan Galunggung. Dari arah sebaliknya, antrean kendaraan hingga jembatan Kali Metro.
Seorang warga mengatakan, jembatan tersebut jebol sejak Kamis (4/12/2014). Tetapi, saat itu, lubang di jembatan masih kecil. Karena terus dilewati kendaraan, lubang di atas jembatan bertambah besar.
"Kamis malam (4/12/2014) warga memasang tanda di sekitar lubang. Khawatir ada kendaraan yang terperosok ke lubang," ujarnya.
Menurutnya, jebolnya jembatan akibat pengerjaan proyek gorong-gorong di lokasi yang tidak maksimal. Lokasi jembatan tersebut memang tidak jauh dari lubang yang digunakan untuk membuat gorong-gorong menggunakan sistem jacking.
"Mungkin proses pengurukannya kurang padat. Dulu, pas proyek berlangsung, di titik itu juga pernah longsor. Sudah diuruk menggunakan tanah sebanyak dua truk. Tetapi, sekarang sudah jebol. Padahal proyek baru selesai Mei lalu," ujarnya.