TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Seluruh pemain tim sepak bola Jawa Timur di PON Remaja 1 tampil seragam.
Tidak hanya kostum tim, namun potongan rambut mereka pun sama, gundul plontos.
Saat tim Jatim melakoni babak penyisihan cabor sepak bola, sepintas sulit membedakan satu-satu pemain.
Apalagi ketika mereka melepas kostum tim, mereka mirip. Tim sepak bola Jatim layaknya siswa-siswa pendidikan militer.
Kebersamaan, itulah yang menjadi landasan semua pemain digundul rambutnya.
"Gundul satu gundul semua, ini menunjukkan kekompakan kami," kata Wildan Mahmudi, salah satu pemain Jatim.
Sekitar satu minggu sebelum PON Remaja bergulir, tepatnya 28 November, seluruh pemain sepakat untuk cukur gundul.
Tidak hanya pemain, asisten pelatih Jatim, Eko Prayogo juga cukur gundul.
Bahkan pelatih kiper Arif, pembantu umum Bodong Sutrisno, staf manajer Bayu Irawan, juga ikut potong gundul.
Pencukuran gundul pun dilakukan secara bersama-sama, di Wisma Atlet KONI Jatim.
Official tim mendatangkan seorang karyawan salon, untuk mencukur rambut mereka.
"Gampang saja kalau cukur gundul, langsung sret habis rambutnya," kata Slamet Oerip Prihadi, asisten manajer Jatim.
Tidak butuh waktu lama untuk mencukur rambut mereka. Hanya dalam waktu dua jam, 26 orang rontok rambutnya.
"Saya lupa siapa namanya, yang mencukur perempuan. Dia juga senang karena dapat borongan," kata Slamet.
Satu orang hanya dikenakan Rp 10.000. Dengan demikian, sekali mencukur selama dua jam, tukang cukurnya mendapat Rp 260.000.
Selain bersama-sama cukur gundul, kebersamaan memang dipupuk di skuad Jatim.
Setiap melakukan aktifitas mereka harus bersama. Makan bersama, tidur dalam waktu bersamaan, berlatih bersama, dan berangkat ke pertandingan bersama.
Hasilnya selama babak penyisihan grup, Jatim mampu mencukur gundul lawan-lawannya.
Di pertandingan pertama, Jatim mengunduli Sulawesi Utara 7-0, dan di pertandingan kedua, mencukur Maluku Utara 3-0.
Jatim pun sukses melaju ke perempat final dengan status juara grup C. (Haorrahman)