TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO - Rel Kereta Api (KA) dan Jl Raya Porong yang berbatasan langsung dengan tanggul penahan dinyatakan aman oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Karena BPLS terus mengerjakan tanggul dan membuat alur air dan lumpur di sepanjang titik 21 hingga 33 untuk dibuang ke Kali Porong.
Pekerja dari BPLS yang menggunakan alat berat setiap hari mengalirkan air dan lumpur ke arah utara dari pusat semburan.
Langkah yang dilakukan itu untuk memperkecil aliran lumpur panas yang mengarah langsung ke Desa Kedungbendo, Gempolsari, Kali Ketapang dan Siring, Porong.
Selama ini, aliran lumpur dan air secara sporadis karena alur yang ada tertutup sehingga mencari tempat yang lebih rendah.
Humas BPLS, Dwinanto Prasetyo, mengatakan, percepatan penguatan tanggul ini dimaksudkan untuk menjaga volume lumpur panas Lapindo yang cenderung mengarah ke bagian barat pusat semburan.
Di sisi barat, tanggul berbatasan langsung dengan rel KA serta Jl Raya Porong. Jika aliran terus dibiarkan tidak menutup kemungkinan tanggul yang ada ikut jebol.
“Alhamdulillah untuk saat ini tanggul di sisi barat aman, karena BPLS sedang mengoperasikan kapal keruk 3 unit untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong yang berada di titik 25 Desa Jatirejo Porong,” tutur Dwinanto, Minggu (14/12).
Kabar terbaru, di pound titik 33, 34 dan 35 yang ada di Desa Mindi, Kecamatan Porong dan Pajarakan, Kecamatan Jabon mengalami penurunan yang cukup signifikan antara 1 meter hingga 1,5 meter.
Ini tidak lepas dari upaya pengaliran lumpur dan air dari pound setempat ke Kali Porong.
“Kami juga menyiapkan beberapa pompa tanggul di sisi barat untuk mengantisipasi datangnya air hujan,” jelasnya.
Sementara, proses penanggulan di titik 73 dan 68 masih terus dikerjakan oleh BPLS. Penanggulan yang dilakukan itu untuk menjaga jebolnya tanggul menuju Kali Ketapang dan permukiman warga di Kali Tengah dan Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin.
“Apalagi saat ini sudah memasuuki musim hujan sehingga penguatan dan pembuatan tanggul harus dilakukan,” tandasnya.(mif)