TRIBUNNEWS.COM - Maksud hati sejumlah warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur ini hanya ingin melihat wajah Presiden Joko Widodo dari dekat. Apa daya, cuma dorongan dari petugas keamanan--bahkan sampai membuat jatuh--didapat.
“Kami datang jauh-jauh dari Baun hanya untuk melihat langsung pak Jokowi, tetapi kami tidak dikasih izin untuk mendekat. Bahkan kami diperlakukan tidak manusiawi dan didorong keluar hingga terjatuh,” ujar Marselina Kase (45), warga Baun, Kabupaten Kupang, Sabtu (20/12/2014).
Pada Sabtu petang, Presiden datang ke Keluruhan Fatululi, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, untuk meresmikan Rumah Sakit Siloam. Marselina mengaku berangkat dari rumah dengan membawa serta dua cucunya, sejak pukul 08.00 Wita.
Namun, hanya dorongan petugas saja yang akhirnya dia dapat saat Jokowi tiba pada sekitar pukul 16.00 Wita. Petugas keamanan mendorong warga untuk menjauh dari jalur yang akan dilewati Jokowi untuk bisa masuk ke rumah sakit.
Fance Lenggu, warga Fatululi, juga mengaku hanya ingin melihat Jokowi dari dekat. "Kami sempat minta tolong agar diberikan kesempatan untuk mendekat, tetapi polisi mendorong saya sampai terjatuh dan terbaring," kata dia.
"Presiden Jokowi itu adalah presiden kita dan dia dipilih oleh kita, kenapa aparat keamanan buat kita seperti ini. Kalau memang kami tidak boleh lihat wajah pak Jokowi, kenapa dipublikasi lewat media?" lanjut Fance. "Kami datang ke sini bukan mau lihat wajah pak polisi dan TNI, tapi kami datang hanya untuk bertemu Presiden."
Pada Sabtu, Presiden mengikuti sejumlah kegiatan di NTT. Selain meresmikan Rumah Sakit Siloam, Presiden sebelumnya juga menghadiri upacara perayaan hari ulang tahun NTT, lalu meninjau Motaain--pintu perbatasan Indonesia dengan Timor Leste--, dan meletakkan batu pertama pembangunan bendungan Reknamo di Kabupaten Kupang. (Sigiranus Bere)