Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, operasi penanganan darurat yang terdiri dari pencarian dan evakuasi jenasah, pelayanan pengungsi, dan persiapan relokasi warga yang berlangsung sejak Tanggal 13 Desember 2014 telah berjalan dengan baik.
"Pencarian jenasah korban hingga Pkl.12.00 WIB, Sabtu (20/12/2014) nihil. Total jenazah yang berhasil ditemukan 93 jenazah. Sesuai hasil rapat evaluasi, pencarian jenasah akan dihentikan hari ini," kata Sutopo, Minggu (21/12/2014).
Menurutnya, pengorganisasian posko dan koordinasi tim operasi telah dilaksanakan dengan baik. Sistem pelaporan, rapat evaluasi harian, dan konferensi pers dilakukan secara rutin.
"Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi pada titik-titik pengungsian di tiga kecamatan yang ada terus dilakukan. Besarnya bantuan dari masyarakat dan pihak swasta menyebabkan kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik dan persediaan logistik yang ada sangat berlebih," katanya.
Langkah selanjutnya ialah relokasi warga Dusun Jemblung (22 KK) dan Dusun Pencil (36 KK), sedang dikondisikan oleh pihak Pemda Kabupaten Banjarnegara dan saat ini proposal usulan bantuan yang akan diajukan ke pemerintah provinsi dan BNPB sedang disusun.
"Yang semula Dusun Jemblung ada 43 KK yang harus direlokasi ternyata hanya ada 22 KK, karena yang 21 KK meninggal semua sekeluarga sehingga tidak ada yang harus direlokasi. Lokasi relokasi sesuai rekomendasi Badan Geologi yaitu Desa Karangtengah dan Desa Ambal," katanya.
Dikattakan Sutopo, status tanggap darurat direncanakan akan diperpanjang selama 14 hari terhitung tanggal 22 Des 2014 sampai dengan 4 Januari 2015.