TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Seorang pejabat di Sampang dan empat germo ditahan di Polrestabes Surabaya karena telah mengeksploitasi seorang gadis berusia 15 tahun asal Lamongan.
"Terungkapnya perkara ini berawal dari laporan orangtua korban," ungkap Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta, Senin (22/12/2014).
Sebut saja Ajeng, gadis yang sudah tidak sekolah itu sudah sekitar tiga bulan tidak pulang.
Orangtuanya yang mencari malah mendapat kabar bahwa anaknya biasa dibooking om-om di Surabaya.
Polisi pun berusaha menelusurinya. Dan akhirnya terungkap, Ajeng terjerumus ke lembah hitam berawal dari perkenalannya dengan Via dan Hadi.
Keduanya germo yang selama ini berpacaran.
Dari perkenalan itu, korban kemudian diajak dugem dan bersenang-senang.
Dari situ kemudian korban dipaksa melayani pria hidung belaang. Dan sejak saat itu, dia terus dilacurkan.
Tarifnya Rp 1,5 juta untuk sekali kencan. Selama di Surabaya, Ajeng berulang kali dipaksa melayani bookingan di beberapa hotel. Termasuk di Cosmo, Pasar Besar, V3, dan di Sampang, Madura.
Kemudian, oleh Via korban dikenalkan ke Nuri dan Syaiful, keduanya juga germo.
Dari situ, Ajeng lagi-lagi dilacurkan ke sejumlah orang. Modusnya sama, melayani di hotel dengan tarif Rp 1,5 juta.
Dari Syaiful inilah, korban dibooking WS, pejabat di Sampang. Sebab, Syaiful sudah berulang kali melayani pesanan perempuan dari sang pejabat tersebut. WS menggauli Ajeng di sebuah hotel di Sampang.
Dari penelusuran itu, polisi pun berhasil menangkap satu persatu pelaku perdagangan orang dan aksi pencabulan tersebut. WS ditangkap di rumahnya di Sampang.(m.taufik)