TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR- PT Bank Mayapada Internasional mengoperasikan kantor cabang pembantu (KCP) di Kompleks Panakukang Executive Bussiness Centre No1 J, Jl Boulevard, Panakkukang, Senin (22/12/2014).
KCP dengan nilai investasi sekitar Rp 5 miliar ini menjadi outlet ketiga di Kota Makassar setelah sebelumnya kantor cabang (KC) beroperasi di Jl Ahmad Yani dan KCP Jl Veteran.
KCP ini menjadi outlet ke-190 secara nasional. Sebelumnya, bank ini sudah menambah dua KC di timur Indonesia yakni Ambon dan Jayapura pada bulan ini.
Pemimpin Cabang Bank Mayapada Makassar Ronaldo Pandean, mengatakan, pembukaan outlet baru tersebut untuk memudahkan nasabah disekitar kawasan bisnis dan pusat perbelanjaan tersebut.
Target tahap awal pengoperasian KCP baru tersebut bisa mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 150 miliar dan menyalurkan kredit Rp 50 miliar.
Dengan membukukan aset mencapai Rp 500 miliar. “Kami targetkan nasabah mencapai 5.000 orang dan pembiayaan sekitar 1.000 debitur,” katanya, kemarin.
Ia menambahkan penambahan jaringan tersebut seiring dengan visi Bank Mayapada menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia dalam nilai aset, profitabilitas, dan tingkat kesehatan.
Selain itu, mengemban misi mempertahankan operasional bank yang sehat dan memberikan nilai tambah maksimum kepada nasabah, karyawan, pemegang saham, dan pemerintah.
Direktur Bank Mayapada Suwandi saat bertandang ke Kantor Tribun Timur, Jl Cenderawasih No 430, Makassar, belum lama ini, menargetkan pengoperasian 250 outlet bank tersebut di Indonesia hingga tahun 2018 nanti. “Kami merasa perlu membuka lagi kantor di Makassar karena potensi bisnis di kota ini sangat bergairah,” jelasnya.
ATM
Selain menambah jaringan kantor, Bank Mayapada juga memaksimalkan transaksi melalui anjungan tunai mandiri (ATM) maupun kartu debit.
Bekerja sama dengan jaringan ATM Bersama, ATM Prima, serta Debit Prima. Dengan demikian, nasabah bank milik konglomerat Dato' Sri Prof Dr Tahir MBA ini dapat bertransaksi melalui lebih dari 325 ribu ATM dan mesin electronic data capture (EDC) di Indonesia. (nie)