Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM,SUNGGUMINASA- Seorang warga dari Dusun Bunga Ejaya, Desa Taipakkodong, Kecamatan Palangga, Gowa, Irfan (26), mengaku heran dengan pembayaran yang harus dia tebus saat membawa mertuanya, Amir Daeng Mangka berobat di RSUD Syekh Yusuf Gowa, akhir pekan lalu.
Kepada tribun, Selasa (23/12), Irfan mengatakan, ayahnya mengalami kejadian digigit anjing pada betis kirinya. "Saya bawa ke rumah sakit dengan kartu Jamkesmas. Saat diperiksa dokter lalu berikan resep untuk ditebus di apotek. Saya langsung kaget disuruh bayar," ujarnya.
Irfan pun terpaksa mengeluarkan uang Rp 320 ribu, untuk membayar. Meski didalam hati sempat bertanya, kenapa pengguna Jamkesmas tetap membayar biaya obat.
"Saya juga lupa apa nama obatnya. Tidak sempat baca. Langsung saya bawa resep dari dokter ke apotek. Cuman jenis obatnya cairan. Dua pack lagi. Dokternya bilang tidak ditanggung," lanjutnya.
Menurutnya biaya kesehatan ditanggung oleh pemerintah, sebab mertuanya terdaftar sebagai peserta Jamkesmas, ditambah lagi dengan adanya program kesehatan gratis bagi masyarakat yang dijalankan pemerintah Kabupaten Gowa dibawah kepemimpinan Bupati Ichsan Yasin Limpo.
Sementara itu Direktur RSUD Syekh Yusuf, dr Salahuddin saat dikonfirmasi, mengatakan kalau obat untuk antisipasi atau vaksin anti rabies memang belum ada di rumah sakit.
"Baru akan dianggarkan tahun depan. Obat itu memang sifatnya spesifik hanya pada saat kondisi darurat saja dan takutnya kalau dibeli banyak bisa cepat expired. Sedangkan kasus rabies itu jarang terjadi. Dan mesti anjingnya diperiksa lagi apakah memang rabies atau tidak," ujarnya.