TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Nasib sial dialami Sugiyanto.
Pencopet asal Situbondo, Jawa Timur tersebut harus berurusan dengan polisi di Polsek Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pemuda pengangguran itu diamankan lantaran mencopet handphone (HP), Rabu (24/12/2014).
Sugiyanto sempat dimassa di areal masjid Baiturrahman, Kepanjen.
Saat itu, ia ketahuan mencopet HP merek T Phone milik Eko Purwanto, jamaah pengajian Riyadul Jannah.
"Saya letakkan HP di saku baju koko sebelah kanan. Saat diambil tidak terasa," kata Eko di Polsek Kepanjen, Jumat (26/12/2014).
Saat itu, jamaah sedang berebut bersalaman dengan habib yang berada di panggung, termasuk Eko.
Namun ia masih antre bersalaman. Eko baru mengetahui aksi pencopetan, justru anggota jamaah lain.
Sang pelaku, Sugianto yang merupakan residivis kasus pencopetan di Situbondo ini mengaku, dirinya sengaja datang dan ikut pengajian.
Dia mengenakan baju koko dan songkok. Kemudian berbaur bersama jamaah lainnya sehingga tidak menimbulkan kecurigaan, dirinya pencopet.
"Saya datang kesana (pengajian) naik angkutan dari Situbundo," jelas Sugiyanto di Polsek Kepanjen.
Sugiono ikut pengajian tidak sendirian. Ia datang bersama komplotannya yang bertemu di terminal Pasuruan. Selanjutnya, Sugiyanto dkk menuju ke Kepanjen.
"Tapi hasil mencopetnya dibuat sendiri-sendiri," aku Sugiyanto.
Sugiyanto yang sudah menjalani profesi mencopet selama 10 tahun ini, mendapat HP merek China. Sedangkan teman-temannya belum dapat hasil saat beraksi di Kepanjen itu.
"Seluruh daerah di Jatim sudah, kecuali Surabaya. Saya gak berani," cetus Sugiyanto.