TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA – Terjadinya banjir di jalan raya Benowo membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun langsung mencari sumber penyebabnya.
Hingga Tri Rismaharini menjumpai jembatan depan kampus Universitas Wijaya Putra (UWP) Benowo amblas tergerus debit air yang cukup deras.
"Kemarin malam ibu Wali Kota langsung bertemu dengan bapak Rektor Universitas Wijaya Putra meminta izin membongkar jembatan yang amblas dan menutup saluran air," kata Muhammad Fikser, kabag Humas Pemkot Surabaya, Jumat (26/12).
Dijelaskan Fikser, jembatan tersebut miring setelah penyangga dan pondasinya amblas tergerus air. Disamping itu, banyaknya sampah yang tersangkut di kaki jembatan tidak mampu ditahan tiang penyangga.
Miringnya cor jembatan menutup saluran hingga membuat air di saluran terhambat. Kondisi tersebut berdampak pada melubernya air dari saluran ke jalan raya dan rumah penduduk ketika debit air saluran cukup tinggi setelah turun hujan lebat.
"Jadi itulah kejadian sebenarnya, banjir di jalan raya Benowo itu bukan karena tangguh jebol," ucap Fikser. Hanya saja, ungkap Fikser, pihak Universitas Wijaya Putra meminta waktu untuk melakukan perbaikan jembatan yang amblas dalam posisi miring tersebut.
Pihak kampus agar pembongkaran jembatan tidak dilakukan secara total dahulu oleh Pemkot Surabaya mengingat jembatan menjadi satu-satunya akses keluar masuk kampur Wijaya Putra.
"Dan ibu Wali Kota bisa memahami alasan bapak Rektor sehingga pembongkaran jembatan dilakukan bertahap. Yang penting jembatan itu tidak menghalangi aliran air di saluran sehingga tidak meluber kemana-mana," tutur Fikser.